Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelasi Arifin Ditinggalkan Kawan Saat Dikeroyok

Kompas.com - 04/09/2012, 20:10 WIB
Galih Prasetyo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelasi Arifin tewas akibat pengeroyokan oleh geng motor, yang salah satu anggotanya adalah Joshua Raynaldo Radja Gah (21). Kawan Kelasi Arifin, Pratu Albert, yang juga ada di lokasi pengeroyokan saat itu, mengaku awalnya hanya ingin melerai pertikaian geng motor dengan sopir kontainer.

Dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Albert mengaku membonceng Arifin pada malam naas, Sabtu (31/3/2012) itu. Kebetulan motor yang mereka kendarai kehabisan bahan bakar di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Utara.

Kemudian dari kejauhan keduanya melihat ada truk kontainer yang dikepung oleh beberapa pengendara motor. Menurut Albert, dari jarak 7 meter, mereka melihat kerumunan anak muda bermotor itu memaksa sopir truk kontainer untuk turun dari mobilnya.

Albert dan Arifin pun mencoba menengahi aksi kelompok tersebut. Namun bukannya membuat suasana kondusif, pemuda-pemuda itu malah memukuli Albert dan Arifin.

"Saya dan korban (Kelasi Arifin) mencoba melerai keributan antara para geng motor dan sopir kontainer. Namun kami ikut menjadi korban karena jumlah pengeroyok makin banyak hinga sekitar 50 orang. Sampai akhirnya saya melarikan untuk menyelamatkan diri dan menuju ke POM AL melaporkan kejadian itu," terang Albert dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (4/9/2012).

Menurut Albert, Arifin jatuh tersungkur dipukuli kurang lebih 50 orang. Albert pun tak sempat membantu temannya itu, sebab massa semakin banyak.

"Saya ingin menolong korban (Kelasi Arifin) tetapi massa semakin banyak. Saya kemudian menyelamatkan diri. Saya tidak melihat persis kondisi terakhir korban. Sepertinya dia dalam posisi terlungkup," ujar Albert.

Ketua Penasihat Hukum terdakwa OC Kaligis meragukan kesaksian Albert. Menurutnya, sangat mustahil saksi melihat jelas dari jarak 7 meter dalam kondisi gelap malam. Namun, Albert yakin tedakwa Joshua ikut mengeroyok korban.

"Betul, saya melihat terdakwa. Ciri-cirinya persis," kata Albert sambil menunjuk ke arah terdakwa Joshua.

Sedangkan saksi lainya Abner (19) yang kebetulan tengah nongkrong di lokasi yang dijadikan balap liar mengakui memang Joshua berada di lokasi di malam kejadian. Abner yang sudah mengenal Joshua selama dua tahun itu mengungkapkan Joshua tidak terlibat dalam pengeroyokan.

Selanjutnya, sidang diakhiri dengan pengakuan Hendro, pengendara mobil yang kebetulan tak jauh dari lokasi kejadian. Dia menuturkan tidak menyaksikan huru-hara tersebut secara terang benderang.

Setelah mendengarkan keterangan tiga saksi, Ketua Majelis Hakim Hartono pun memutuskan melanjutkan persidangan pada pekan depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com