Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Penggerebekan Masih Dijaga Polisi

Kompas.com - 05/09/2012, 09:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Kota Depok dan Polda Metro Jaya masih berjaga-jaga di sekitar lokasi penggerebekan terduga teroris, Firman, di Perumahan Anyelir 2, Jalan Raya Kalimulya, Blok F2, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012) pagi ini. Penggerebekan berlangsung pukul 05.30 WIB. Rumah tersebut juga masih dipasang garis polisi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, rumah satu tingkat yang tampak masih dalam proses renovasi itu terlihat porak-poranda. Bagian kaca luar rumah dan pintu hampir seluruhnya pecah. Di dalam rumah, sama sekali tidak terlihat tanda-tanda ada penghuni yang mendiami karena tidak terdapat perabotan pada umumnya. Hanya ada tiga bangku bewarna hijau dan sebuah botol air mineral yang tergeletak di lantai ruang paling depan.

Menurut warga sekitar, rumah itu milik Erick yang kini sedang berada di Kwitang, Jakarta Pusat. Rumah itu tengah direnovasi dan dijaga seorang pria bernama Bohel. Namun, warga sama sekali tidak mengenal Firman. Menurut saksi mata, Mursid (34), petugas keamanan Perum Taman Anyelir 2, Firman ditangkap di rumah pamannya, Nasuha, yang berada persis di depannya.

"Awalnya, polisi menggerebek rumah ini. Namun, setelah ditembak ternyata tidak ada orang di dalam. Firman ditangkap di rumah di depannya, Blok E 1 Nomor 1," kata Mursid.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap seorang terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) aksi teror di Solo bernama Firman, pukul 05.30 WIB, Rabu (5/9/2012), di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir, Depok, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, Firman diduga terlibat dalam kasus penembakan pos pengamanan Lebaran, pelemparan granat, dan penembakan pos polisi di Solo, yang terjadi pada Agustus 2012.

"Saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Densus 88 Polri," ujar Boy, dalam keterangannya kepada wartawan, pagi ini.

Sebelumnya, polisi juga berhasil menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo. Dua orang tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/98/2012) malam. Mereka adalah Farhan dan Mukhsin. Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas, yakni Briptu Suherman.

Sementara itu, seorang terduga teroris lainnya, Bayu (24), ditangkap dalam keadaan hidup, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Farhan, Mukhsin, dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Ikuti perkembangan seputar aksi teror di Solo dalam topik "Teroris Solo"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com