Jambi, Kompas -
Paus dewasa ini diperkirakan mati beberapa hari lalu di tengah alur laut, berjarak 300 meter dari bibir pantai Desa Sungai Jambat, Tanjung Jabung Timur, Jambi. ”Kamis malam, nelayan mengira paus itu kapal karena gelap,” ujar Kepala Desa Sungai Jambat Edy Leonardo, Senin (10/9).
Sebelum paus mati, sejumlah nelayan membantu mamalia laut itu agar bertahan. Namun, paus semakin lemah dan akhirnya mati. Perairan itu berkedalaman 1 meter di waktu pagi hingga sore.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi telah mengecek keberadaan paus yang mati, tetapi belum dapat memastikan jenis paus. Kondisi tubuhnya rusak.
Kepala Seksi BKSDA Jambi Nurasman mengatakan, pihaknya sempat berencana melakukan evakuasi. Akan tetapi, melihat besarnya paus, evakuasi dibatalkan. ”Kami kesulitan mengevakuasi karena ukurannya sebesar kapal. Biayanya sangat besar,” ujarnya.
BKSDA Jambi pun membiarkan paus jadi mangsa satwa air lain. ”Lokasinya cukup jauh dari permukiman sehingga bau busuknya tidak akan mengganggu warga,” ujarnya.
Peristiwa terdamparnya paus pernah terjadi tahun 2006 di sekitar lokasi. Saat itu, bayi paus sepanjang 3 meter terdampar hidup. Nelayan berhasil menggiring paus kembali ke perairan dalam dan selamat.