JAKARTA, KOMPAS.com - Ditengah kesibukannya berkampanye, calon wakil Gubernur DKI Jakarta, Nachrowi Ramli memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataannya di Lebaran Betawi, Jakarta Utara, beberapa waktu silam.
Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah mengapresiasi itikad baik pria yang akrab disapa Nara itu menyempatkan diri datang ke Panwaslu.
"Saya sangat mengapresiasi kedatangan Pak Haji Nachrowi, ditengah jadwal kampanye yang sangat padat, beliau menyempatkan datang ke Panwaslu, terkait laporan Tim Advokasi Jakarta Baru, dengan dugaan statement saat Lebaran Betawi," kata Ramdansyah, di Kantor Panwaslu DKI, Jakarta, Jumat, (14/9/2012).
Ramdansyah mengatakan pemanggilan Nara sebagai Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi yang menyelenggarakan acara Lebaran Betawi, bukan dalam kapasitasnya cawagub DKI.
Sementara itu, Nara hanya memberikan sedikit keterangan terkait kedatangannya di Panwaslu DKI.
"Saya hadir di Panwaslu untuk memenuhi undangan Panwaslu. Kemarin jam empat, saya menerima undangan dengan nomor 371/Panwaslu/B/IX/2012 yang menyatakan mengundang saya untuk memberikan klarifikasi saat memberikan sambutan saya pada acara Lebaran Betawi," kata pria yang berpasangan dengan Fauzi Bowo di Pilkada DKI putaran kedua tersebut.
Nara pun mengingatkan, dalam menilai sesuatu itu harus secara penuh sehingga tidak menimbulkan kebingungan.
"Harus dilihat keseluruhan perkataan saya, jangan dipenggal-penggal," kata Nara.
Nara diperiksa Panwaslu DKI selama 45 menit. Pemeriksaan berlangsung secara tertutup. Dalam pemeriksaan itu, Nara didampingi oleh beberapa pendukung dari Partai Demokrat, organisasi masyarakat Betawi seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Betawi Bersama (FBB), dan pendukung Foke-Nara. S
eperti yang diberitakan, Tim Advokasi Jakarta Baru melaporkan pasangan Fauzi Bowo tersebut ke Panwaslu DKI Jakarta terkait pernyataan kontroversialnya yang sempat terlontar pada acara Lebaran Betawi oleh Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jakarta Utara, Senin, (10/9/2012), lalu.
"Saya mengingatkan memang kita ingin bersatu untuk Jakarta. Silahkan keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi," ujar Nara saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.