Anggaran Rp 9,8 T, Ini Proyeksi Jokowi untuk Pendidikan

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku heran saat mengetahui bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta untuk sektor pendidikan mencapai Rp 9,8 triliun. Dengan angka sebesar itu, menurutnya, tidak digunakan dengan maksimal sehingga manfaatnya kurang dirasakan warga DKI.

"Jumlah Rp 9,8 triliun itu bukan hanya banyak, tapi banyak buanget!" kata Jokowi, Sabtu (15/9/2012), saat berkunjung di acara halalbihalal alumni Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), di Jakarta.

Jumlah itu, lanjutnya, lebih besar dibandingkan Kota Solo yang hanya Rp 3,5 triliun dan Kota Surabaya yang Rp 4 triliun. Dengan anggaran pendidikan sebesar itu, menurut Jokowi, pemerintah daerah seharusnya bisa berbuat lebih banyak. Misalnya, di bidang pendidikan, Jokowi menyebutkan perlunya sekolah-sekolah unggulan di wilayah pinggir Jakarta.

"Untuk tahap awal, saya akan coba pilot project dulu. Dua sekolah di tiap-tiap wilayah. Jadikan itu sekolah unggulan, setelah itu akan banyak deh, sekolah unggulan semuanya," kata Jokowi.

Dengan adanya sekolah-sekolah unggulan itu, Jokowi mengatakan, warga tidak perlu lagi harus pergi ke tengah kota sehingga akan memperparah kemacetan. Selain itu, anggaran pendidikan juga harus secara maksimal digunakan untuk melengkapi infrastruktur sekolah, laboratorium, dan gedung.

"Anggaran pendidikan untuk Jakarta itu sudah terlampau besar. Yang penting adalah management controlling terhadap pelaksanaan anggaran itu," ujar Jokowi.