JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat gubernur DKI Jakarta 2012, Joko Widodo atau Jokowi, menegaskan bahwa ia akan melakukan pendekatan terhadap warga untuk menyelesaikan masalah-masalah warga, termasuk permukiman ilegal. Di situlah ia memiliki kekuatan.
Hal itu disampaikan ketika menjawab pertanyaan pembawa acara dalam debat kandidat kepala daerah DKI Jakarta bertema "Jakarta Memilih: The Final Round" di Studio MetroTV, Minggu (16/4/2012) malam. Jokowi mengatakan, pendekatan terhadap masyarakat itu penting dalam menyelesaikan masalah warga seperti penggusuran.
"Masalah pendekatan kelompok itu spesialisasi saya. Untuk melakukan (relokasi) itu perlu pendekatan kepada masyarakat. Itu namanya pendekatan individu dan pendekatan sosial," kata Wali Kota Solo tersebut.
Jokowi memberikan contoh ketika ia berhasil memindahkan lokasi pedagang kaki lima di Kota Solo. Adapun di Jakarta, ia menilai bahwa hal tersebut perlu dilakukan di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Menurut Jokowi, warga di sekitar sungai tersebut tidak perlu digusur, tetapi cukup digeser 10 meter dari pinggir kali.
"Penduduk di situ bekerjanya dekat dengan tempat tinggal. Mereka mau digeser sekirat 10-15 meter dari tempat yang ada. Jadi setelah digeser, kampung huniannya harus vertikal, harus berderet. Ini lahan kita, lahan pemerintahan DKI. Tinggal geser sedikti saja. Saya sudah coba. Ini hanya masalah komunikasi dengan warga, intervensi sosial, pendekatan individu dan kelompok," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.