Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Anjlok Diduga karena Rel Patah

Kompas.com - 05/10/2012, 01:43 WIB

Jakarta, Kompas - Kecelakaan Kereta Rel Listrik Commuter Line terjadi di Stasiun Cilebut, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/10), tiga hari setelah PT KAI Commuter Jabodetabek menaikkan tarif Rp 2.000. Diduga kecelakaan terjadi karena ada bagian rel yang patah.

Dua dari delapan gerbong KRL 435 anjlok. Badan gerbong nomor tiga melintang dan menghantam peron stasiun. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Peneliti perkeretaapian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Taufik Hidayat, menyatakan, pemerintah harus bertanggung jawab meningkatkan keandalan prasarana perkeretaapian di Jabodetabek agar tak terjadi kecelakaan lagi. Hal ini perlu ditegaskan karena selama ini masih

terjadi tarik-menarik kepentingan perawatan prasarana kereta api antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia.

Rel merupakan satu dari sederet persoalan prasarana yang mengancam keselamatan perjalanan KRL. ”Kondisinya sudah darurat dan butuh pembenahan segera apabila ingin meningkatkan kapasitas angkut KRL, yang saat ini baru 2 persen dari total perjalanan Jabodetabek,” kata Taufik.

Dengan frekuensi perjalanan yang makin banyak, diperlukan peralatan otomatis untuk menjamin keandalan dan keselamatan. Kenyataannya, banyak prasarana yang digunakan di Jabodetabek sudah tidak mumpuni sehingga kerap menimbulkan gangguan.

Taufik mengatakan, peningkatan keandalan KRL di Jabodetabek selayaknya didukung dengan anggaran dari pemerintah karena biaya yang dibutuhkan sangat besar. Apabila seluruh biaya perawatan diserahkan kepada PT KAI, konsekuensinya tarif KRL akan makin mahal.

Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya tetap akan merawat prasarana meski dana perawatan tahun ini dari pemerintah belum cair.

Sementara itu, Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Arief Heryanto mengatakan, kalaupun penyebab anjloknya KRL adalah kerusakan rel, tanggung jawabnya ada di PT KAI. (RYO/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com