Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Gagalkan Tawuran Pelajar

Kompas.com - 05/10/2012, 16:48 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Aksi tawuran sesama pelajar SMKN 1 Pamekasan, Jawa Timur, yang terjadi pada Jumat (5/10/2012), berhasil digagalkan satu anggota TNI Kodim 0826 Pamekasan. Aksi tawuran yang terjadi di depan Pasar 17 Agustus, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan itu, dilerai oleh Sersan Mayor Subahri.

Menurut Subahri, kedua kubu pelajar itu sudah saling pukul dengan tangan kosong. Warga sekitar hanya melihat saja perkelahian para pelajar berseragam pramuka itu. Kebetulan dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari kantornya, setelah mengikuti kegiatan upacara hari jadi TNI ke 67.

"Saya melihat tidak ada satupun keamanan yang melerai, sehingga terpaksa turun dari mobil dan melerai mereka agar tidak sampai membabi buta," katanya.

Karena jumlah pelajar yang terlibat cukup banyak, Subahri yang sendirian hampir kewalahan. Sehingga Subahri harus menggunakan kayu untuk menghalau para pelajar itu.

"Kami tidak sempat menangkap pelaku tawuran itu karena mereka keburu lari menggunakan motornya masing-masing ke arah berlawanan," katanya.

Sementara Zainal, penjual nasi di sebelah selatan SMKN 1 Pamekasan mengatakan, aksi serupa juga terjadi sehari sebelumnya. Sepulang sekolah, para pelajar nongkrong di luar pagar sekolah yang jumlahnya lebih dari 20 orang. Tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang dipukuli, namun yang dipukuli tidak melawan.

"Saya amankan anak tersebut ke dalam warung dan saya suruh yang lainnya pulang ke rumahnya masing-masing," ungkap pria berkumis tebal ini.

Zainal heran peristiwa tawuran itu terjadi lagi hari ini. Melihat wajahnya, para pelaku tetap yang kemarin. Namun bedanya, kedua belah pihak sama-sama membawa teman.

"Akhirnya tawuran itu diikuti siswa yang jumlahnya lebih banyak dari kemarin," tandasnya.

Aksi semacam itu, menurut Zainal, disebabkan tidak adanya perhatian dari guru. Seharusnya, guru melihat siswanya nongkrong di jalan saat pulang sekolah ditegur dan disuruh langsung pulang.

Di SMKN 1 Pamekasan, kebiasaan nongkrong di jalan sampai memakan separuh badan jalan sudah biasa. "Guru setelah keluar dari sekolahnya tidak tolah-toleh dan tidak pernah menegur anak didiknya. Seharusnya mereka ditegur," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com