Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUMAH KENANGAN HENK NGANTUNG

Kompas.com - 14/10/2012, 03:32 WIB

Henk melukis

Di rumah itu pula, kata Evelyn, Henk kembali ke asalnya sebagai pelukis. Hari demi hari, Henk habiskan waktunya untuk melukis di ruang tamu dan tengah pada rumah utama. Hanya Henk sendiri yang ada di ruangan itu karena dia tidak mau diganggu saat melukis.

Bahkan Henk akan sangat marah kalau ada barang-barang di dalam ruangan itu yang dipindahkan dari tempatnya semula. Itu tak lain karena Henk mengalami kebutaan pada mata kirinya akibat penyakit glaukoma yang dideritanya. Dia hanya mengandalkan ingatannya setiap kali menyimpan barang yang digunakannya untuk melukis.

Evelyn mengaku, hanya sesekali masuk untuk membersihkan ruangan itu. ”Paling hanya siang hari, saya ketuk pintu mengingatkan dia untuk makan,” katanya.

”Henk, makan Henk,” kata Evelyn menirukan cara memanggil suaminya.

Dari hasil lukisannya itu, Henk menghidupi keluarganya. Dari lukisan-lukisan itu pula, Evelyn menghidupi keluarganya sepeninggal Henk.

Hingga kini, tinggal dua lukisan yang tersisa, yaitu lukisan pemandangan Tomohon yang dibuat Henk tahun 1937 dan lukisan batu karang. ”Selebihnya sudah dijual untuk menghidupi keluarga kami,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com