Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tata Transportasi DKI

Kompas.com - 18/10/2012, 05:33 WIB

Tahap berikutnya adalah proses pemberian hibah kepada badan usaha yang sehat. Dasar pemberian hibah ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial. Melalui ketentuan ini, dimungkinkan hibah memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

”Kami menyusun skema pemberian hibah dengan menggunakan APBD. Jika tidak memungkinkan sekaligus, hibah diberikan bertahap,” katanya.

Pristono mengingatkan, ada tiga pilihan bagi pemilik perseorangan ataupun badan usaha untuk mendapatkan hibah. Pertama, menyehatkan organisasi usaha, mengganti organisasi baru, atau bergabung dengan badan usaha yang sehat.

Di Jakarta, saat ini ada lima perusahaan bus sedang, PT Metromini, Kopaja, Koantas Bima, Kopami Jaya, dan PT Jewa Dian Mitra, dengan total armada 4.659 bus yang beroperasi di 85 trayek. Dinas Perhubungan DKI sudah melayangkan surat peringatan kepada pemilik bus sedang agar segera memperbaiki organisasi usahanya.

Proyek MRT

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di ruang kerjanya, mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menanti kajian dari PT MRT untuk meneruskan proyek tersebut. Prinsipnya sederhana, jika bisa dibuktikan bahwa MRT tidak mahal, proyek bisa diteruskan.

”Memang kita harus memiliki MRT, tetapi bentuknya bisa BRT atau monorel. Uang kita terbatas, tidak bisa membangun sekaligus, harus memilih,” ujarnya.

Terkait wacana dihidupkannya kembali pembangunan monorel, Basuki mengatakan sangat mungkin direalisasikan karena proyek itu diserahkan seluruhnya kepada swasta. Pemprov DKI tidak lagi mengeluarkan dana untuk subsidi.

Pemprov DKI juga tengah melakukan kajian untuk memaksimalkan bus kota guna melayani warga. Berdasarkan survei, masih ada warga yang harus berganti sampai lima kali naik bus dari rumah sampai ke tempat kerja. Trayek-trayek harus direkayasa sesuai kebutuhan penumpang agar warga tidak berganti bus lebih dari dua kali,” kata Basuki.

Nantinya bus kecil, seperti kopami, kopaja, dan mikrolet, akan diganti dengan bus yang lebih besar. Menurut Basuki, sudah ada sejumlah pengusaha yang menyatakan bersedia menyumbang bus besar itu dalam bentuk hibah kepada Pemprov DKI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com