Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredarnya Foto Novi Mencoreng Polri

Kompas.com - 18/10/2012, 11:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian didesak mengusut tuntas kasus beredarnya foto Novi Amalia yang hanya mengenakan pakaian dalam ketika diamankan pascaperistiwa kecelakaan lalu lintas, di Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat. Langkah tegas kepolisian diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Harus diusut tuntas dan pelakunya diadili supaya polisi jangan mengulangi lagi cara-cara penanganan perkara yang primitif seperti itu," kata anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah di Jakarta, Kamis (18/10/2012).

Hal itu dikatakan Basarah menyikapi beredarnya foto-foto Novi ketika diamankan di Mapolsek Tamansari, Jakarta Barat. Saat itu, Novi dalam keadaan labil dan hanya mengenakan pakaian dalam. Bahkan, ada foto yang memperlihatkan pakaian dalamnya terbuka sebagian.

Basarah mengatakan, beredarnya foto itu menunjukkan kepolisian telah memperlakukan Novi dengan cara-cara yang tak manusiawi dan melecehkan martabat wanita. Pelaku yang mengambil foto-foto tersebut lalu menyebarluaskannya harus dijerat dengan Undang-Undang Pornografi.

Kepolisian, tambah anggota Fraksi PDI Perjuangan itu, harus mengusut tanpa menunggu aduan dari pihak Novi. Kepolisian juga seharusnya malu dan meminta maaf atas kejadian itu karena Novi adalah korban dari kegagalan Polri dan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba.

"Tindakan mengeksploitasi tubuh Novi yang dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh narkoba adalah tindakan yang sangat biadab dan mencoreng wajah Polri," pungkas Basarah.

Seperti diberitakan, Kepala Polsek Metro Tamansari Komisaris Maulana Hamdan mengklaim bahwa pihaknya sudah berupaya maksimal melindungi dan merawat Novi. Menurut dia, ketika Novi dibawa ke Polsek, di kantor polisi itu sudah berkumpul banyak orang.

Polisi menyebut sudah berusaha secara maksimal untuk melindungi Novi, tetapi tidak mampu menghalangi sejumlah kamera yang sengaja dibidik ke arah model cantik tersebut. Polisi mengingatkan masyarakat yang berkerumun bahwa ini bukan untuk konsumsi publik karena ini menyangkut aib seseorang.

Berita terkait dapat diikuti di topik: PENGEMUDI SEKSI TABRAK ORANG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com