Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Jokowi Risih Dikuntit Wartawan

Kompas.com - 29/10/2012, 17:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menelusuri Taman Ayodya, Blok M, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Thamrin City dan Plaza Entertainment X'nter (EX). Setelah mobil Jokowi dan rombongan wartawan, tiba-tiba di depan Thamrin City, mobil yang ditumpangi Jokowi berhenti. Mobil rombongan wartawan pun ikut berhenti.

Di sela-sela itu, Jokowi lalu menengok kepada rombongan wartawan dan mengangkat bahunya. Ia pun langsung menolak untuk diikuti oleh para wartawan.

"Aduh enggak usah deh, enggak usah ngikutin saya lagi. Saya kan jadi enggak bisa kerja," kata Jokowi di area Thamrin City, Jakarta, Senin (29/10/2012) sore.

Jokowi mengaku, ia merasa risih karena terus diikuti oleh wartawan yang dapat menjadi pusat perhatian.

"Nanti kalau diikuti rame-rame, saya jadi enggak bisa melihat kondisi dengan tenang. Terus dilihatin orang, mengundang perhatian banyak orang, jadi enggak bisa kerja, saya risih," keluh Jokowi.

Setelah itu, ada seorang wartawan media cetak yang mencoba bernegosiasi bersama Jokowi untuk permasalahan ini. Wartawan itu menyebutkan agar Jokowi selalu memberikan penjelasan tentang kunjungannya yang enggan dikuntit wartawan. Jokowi pun menjawab dengan senang hati.

"Mau ya? Janji ya? Ya enggak apa-apa kalau memang mau begitu. Nanti biar Pak Eko yang menjelaskan semuanya," kata Jokowi.

Namun, beberapa wartawan TV menolak dengan alasan memang ditugaskan untuk mendapatkan gambar kegiatan Jokowi. Setelah menolak untuk diikuti oleh wartawan, Jokowi pun segera bertolak ke arah Hotel Indonesia Kempinsky bersama para ajudannya dan Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Eko Hariadi. Sementara itu, wartawan langsung meninggalkan lokasi dan kembali ke Balaikota DKI, menunggu Jokowi selesai sidak.

Tinjauan Jokowi ke daerah Thamrin City itu adalah untuk meninjau tempat itu yang akan digunakan sebagai Creative Public Space.

"Saya mau lihat dulu kondisinya seperti apa, vocal point-nya seperti apa. Selain ada interaksi, ada usaha produktif yang berkembang. Makanya, tolong jangan diikuti lagi," kata Jokowi.

Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com