Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: PKL Harus Dirapikan dan Ditata

Kompas.com - 05/11/2012, 21:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menegaskan tekadnya untuk menata para pedagang kaki lima. Ia berjanji agar langkah ini tidak merugikan pedagang.

Hal itu disampaikan Jokowi—sapaan akrab Joko Widodo—atas permintaan pengurus perhimpunan pedagang Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang mendatangi Balaikota Jakarta, Senin (5/11/2012). Dalam kesempatan itu, para pedagang menyampaikan keresahan mereka tentang rencana pembongkaran kios di Pasar Senen.

Saat ini, jumlah kios di Pasar Senen mencapai sekitar 200 kios. Rata-rata mereka berjualan buku dan makanan sejak tahun 1982. Mereka khawatir akan kehilangan lapak berdagang dan mata pencaharian apabila rencana pembongkaran yang kabarnya akan dilakukan pada 15 November 2012 itu benar-benar terjadi.

Terkait hal tersebut, Jokowi mengatakan semua pedagang kaki lima (PKL) harus dirapikan dan ditata. "Ya, memang semua harus dirapikan, ditata. Saya sudah sampaikan, berjualan itu silakan, tetapi di tempat yang ditata," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin.

Terkait realisasi penataan PKL oleh pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jokowi mengatakan akan mengecek di lapangan terlebih dahulu. Ia memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak akan menggunakan petugas Satuan Polisi Pamong Praja sebagai tameng untuk melakukan kekerasan terhadap pedagang.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin tak akan ada pembongkaran kios pedagang di Pasar Senen. Untuk itu, ia berjanji akan segera menerjunkan tim yang akan meninjau secara langsung ke Pasar Senen. "Katanya, mereka mau dibongkar karena alasan pihak terminal ingin memperbaiki pagar di terminal, makanya kita mau kirim tim buat memeriksa," kata Basuki.

Tak hanya meninjau lokasi secara langsung, Basuki juga menyampaikan jaminan bahwa seluruh kios di pasar tersebut tak akan dibongkar. Sesuai dengan janji yang sering dilontarkan semasa kampanye, kalaupun dibongkar, tentu dibarengi dengan alasan kuat dan penyiapan lokasi baru untuk berdagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com