Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten: Rieke dan Saya Sama-sama Miskin

Kompas.com - 12/11/2012, 17:51 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil gubernur Jawa Barat, Teten Masduki, mengaku optimistis maju bersama Rieke Diah Pitaloka dalam Pemilihan Kepala Daerah  Jawa Barat 2013 meskipun bermodal sedikit. Menurut Teten, sudah tidak zaman lagi mengandalkan kekuatan uang untuk memenangi hati rakyat.

"Pengalaman Jokowi kemarin membuat demokrasi sedikit maju. Bagaimana kekuatan uang bisa dikalahkan dengan koalisi rakyat," kata Teten di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (12/11/2012), seusai melaporkan harta kekayaannya ke KPK.

Menurut Teten, dirinya dan Rieke bukanlah bakal calon yang banyak uang. Teten mengaku hanya memiliki harta sekitar Rp 500 juta pada 2007. Meskipun demikian, kata Teten, dirinya dan Rieke optimistis untuk maju melalui dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Ini, kan, satu tradisi politik baru yang saya kira PDI-P memulai suatu perubahan, bagaimana merekrut calon yang tidak memiliki uang. Rieke sama saya ini sama-sama miskin, tidak punya uang, ini saya kira harus direspons oleh kita semua. Selama ini, kan, kita mengkritik calon legislatif dan kepala daerah selalu mereka yang bisa beli perahu dengan kekuatan uang," ucap Teten.

Mantan Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional Indonesia (TII) itu pun mengaku sudah menerima sumbangan uang dari sejumlah elemen. "Rp 10 ribu dari guru, Rp 10 ribu lagi dari buruh, serta  siapa yang mau jadi relawan lagi," tuturnya.

Seperti diketahui, Rieke dan Teten sudah mendaftarkan diri ke KPUD Jabar sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Keduanya maju dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Selain Teten, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar yang sudah mendaftar adalah Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Dikdik Mulyana Arief Mansyur-Cecep Nana Suryana Toyib, dan Irianto MS Syafiuddin alias Yance-Tatang Farhanul Hakim.

Berita terkait Pilkada Jawa Barat dapat diikuti dalam topik:
Jelang Pilgub Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Nasional
    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Nasional
     Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Nasional
    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    Nasional
    PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

    PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

    Nasional
    Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

    Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

    Nasional
    Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

    Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

    Nasional
    Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

    Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

    Nasional
    Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

    Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

    Nasional
    Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

    Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

    Nasional
    Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

    Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

    Nasional
    PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

    PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

    Nasional
    Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

    Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

    Nasional
    Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

    Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

    Nasional
    Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

    Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com