JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (21/11/2012) puluhan ribu buruh melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Kompleks Parlemen Senayan, hingga Istana Negara. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta para buruh menjauhkan cara-cara kekerasan atau anarkis selama aksi berlangsung.
"Polri harap seluruh koordinator lapangan, pengurus federasi, dan lainnya untuk menjauhkan aksi kekerasan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Selain di Jakarta, demo juga dilakukan para buruh di Jawa Timur. Para buruh menuntut adanya kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Pasalnya demo di Jawa Timur tersebut sempat berlangsung ricuh. Boy juga meminta pada mereka untuk tidak mengganggu arus lalu lintas seperti yang pernah terjadi pada demo beberapa waktu lalu, yakni menutup jalan tol.
Tak hanya itu, Polri juga mengimbau buruh tidak memaksa rekan lainnya yang sebenarnya tidak berkenan untuk melakukan unjuk rasa. "Kita tahu bahwa perjuangan ini berkaitan dengan masalah kenaikan UMP. Itu harus didialogkan. Kami harap, elemen buruh yang berunjuk rasa hari ini, dapat berlangsung dengan damai. Pada masyarakat lainnya yang tidak ingin ikut (demo) juga jangan dilakukan pemaksaan," papar Boy.
Menurut Boy, Mabes Polri akan mengevaluasi satuan kewilayahan atas pengamanan demo buruh. Mabes Polri pun siap memberikan personel tambahan jika dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.