Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Cincin Api Kompas Dapat Penghargaan

Kompas.com - 29/11/2012, 15:25 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com- Liputan Ekspedisi Cincin Api harian Kompas mendapat penghargaan emas untuk kategori cross media editorial coverage dari Asosiasi Surat Kabar dan Penerbitan Berita Dunia (WAN-IFRA), di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/11/2012) kemarin.

Penghargaan diberikan Presiden World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA) Jacob Mathew, didampingi CEO Atex Asia Pasifik Jerome Laredo, kepada Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.

Seperti dilaporkan wartawan Kompas Tjahja Gunawan Diredja dari Kuala Lumpur semalam, penghargaan emas yang diterima Kompas adalah liputan Ekspedisi Cincin Api (ECA) untuk kategori cross media editorial coverage. Artinya, liputan tersebut dipublikasikan dalam berbagai platform, tidak hanya di media cetak, tetapi juga online, televisi, dan multimedia lainnya. Beberapa hasil liputan ECA juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris di tablet.

”ECA adalah ekspedisi terlama yang pernah dilakukan harian Kompas. Dengan mengerahkan 24 wartawan, peneliti, dan melibatkan para ahli di bidangnya. ECA mengandung muatan lokal yang sangat kuat,” kata Budiman.

Berlangsung selama satu tahun disertai pendakian ke beberapa gunung aktif yang pernah meletus, ECA dalam format buku akan diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2012, disertai dengan pameran foto dan diskusi jurnalisme di balik layar pelaksanaan ekspedisi.

Tablet mendapat perak

Penghargaan perak diraih harian Kompas untuk kategori publikasi ECA di perangkat tablet. Untuk kategori publikasi hasil liputan melalui perangkat tablet ini, Kompas kalah bersaing dari NDTV, India.

Sementara itu, harian Tribun Pekanbaru mendapat penghargaan perunggu untuk kategori media sosial.

Sebelumnya, pada tahun 2010, harian Kompas juga meraih penghargaan emas untuk desain halaman satu dengan berita utama meninggalnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada edisi 31 Desember 2009.

Pada saat itu, Kompas menyisihkan harian The Strait Times Singapura, dan The Nation Bangkok, Thailand, untuk kategori desain halaman muka tersebut.

Pada tahun 2010, melalui liputan Ekspedisi Musi, harian Kompas juga meraih penghargaan perak.

Pada acara yang digelar tahun 2011, harian Kompas kembali meraih penghargaan emas lewat liputan cross media ”Ekspedisi Citarum”.

WAN-IFRA setiap tahun menyelenggarakan kompetisi itu untuk memacu kreativitas dan meningkatkan mutu perwajahan dan mutu cetakan, desain, dan konten surat kabar ataupun majalah serta berbagai produk digital lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

    Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

    Nasional
    Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Nasional
    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

    Nasional
    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Nasional
    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com