Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub dan Jokowi Akan Bahas Prasarana KA

Kompas.com - 30/11/2012, 06:21 WIB

Nusa Dua, Kompas - Menteri Perhubungan EE Mangindaan berencana menjadikan kereta api sebagai ikon transportasi DKI Jakarta. Berkaitan dengan itu, Kementerian Perhubungan akan membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan prasarana kereta di Ibu Kota.

”Saya bersama Pak Jokowi sudah ada komunikasi,” ujar Mangindaan di sela Pertemuan Menteri Transportasi ASEAN (ATM) Ke-18, di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (29/11).

Kementerian Perhubungan berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan prasarananya, termasuk pemindahan pelintasan sebidang yang sering menimbulkan kemacetan dan rawan kecelakaan.

Data di Kemenhub, ada 881 kasus kecelakaan di pelintasan sebidang di wilayah Daerah Operasi I pada 2004-2012. Korban meninggal mencapai 322 orang, korban luka berat 339 orang, dan korban luka ringan 220 orang (Kompas, 17/7).

Pembenahan manajemen

Dalam diskusi bertajuk ”Program Peremajaan dan Revitalisasi Angkutan Umum Bus Sedang Terintegrasi Transjakarta”, Kamis (29/11), di Jakarta, mengemuka, semakin cepat manajemen operator bus sedang menjadi sehat, semakin cepat pula bisa memanfaatkan fasilitas milik pemerintah.

”Faktanya, kondisi angkutan tidak baik. Kami dorong agar mereka segera membenahi manajemen. Setelah sehat semuanya, mereka bisa diintegrasikan dengan transjakarta,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.

Dengan armada baru dan pengemudi tertib, ditambah kenyamanan dan keamanan di dalam angkutan, operator bisa mengajukan kenaikan tarif kepada pemerintah. Seperti yang telah dilakukan Kopaja, tarif disetujui naik menjadi Rp 5.000.

Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengakui, dengan tarif Rp 5.000, Kopaja AC P-20 bisa bertahan. Setoran harian Kopaja AC untuk hari kerja Rp 700.000 dan akhir pekan Rp 500.000, yang bisa dipakai membayar cicilan dan perawatan bus.

Sayangnya, waktu tempuh Kopaja AC tetap lama karena jalanan macet. Untuk itu, akan diintegrasikan dengan bus transjakarta agar bisa memanfaatkan jalur dan haltenya. Dengan demikian, bisa membantu Kopaja AC memangkas waktu tempuh akibat kemacetan.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy Yoga Adiwinarto mengatakan, tahap pertama integrasi angkutan umum dengan transjakarta bisa dilakukan di koridor transjakarta yang banyak bersinggungan dengan Kopaja dan Metromini.

Ada lima trayek Kopaja dan satu trayek Metromini yang bersinggungan dengan transjakarta koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan). Trayek itu adalah P20 (Lebak Bulus-Senen), S66 (Blok M-Manggarai), S612 (Ragunan-Kampung Melayu), S75 (Pasar Minggu-Blok M), T57 (Kampung Rambutan-Blok M), dan S620 (Manggarai-Blok M). (cok/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com