Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Nyaris Jadi Korban Pelecehan di Bus Transjakarta

Kompas.com - 03/12/2012, 21:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita berinisial SI (21), warga Jakarta Timur, nyaris menjadi korban pelecehan seksual di dalam bus transjakarta. Beruntung, sikap tegas wanita itu melindunginya dari aksi bejat si pelaku.

Kepada Kompas.com, Senin (3/12/2012) petang, wanita yang bekerja sebagai karyawan swasta tersebut menceritakan, insiden tersebut menimpanya pada Senin sekitar pukul 14.00 WIB di bus transjakarta Koridor VII jurusan Kampung Melayu-Kampung Rambutan.

"Saya naik dari Selter Otista, rencananya mau turun di UKI. Kondisi bus saat itu penuh dengan penumpang, saya kebagian tempat di depan pintu," tutur SI seusai insiden tersebut.

Saat bus transjakarta berwarna silver itu hendak berbelok dari Jalan Raya Otista ke Jalan MT Haryono, pelaku yang berada di sisi kiri belakang SI memegang jaket yang dipakainya. Namun, SI menyangka aksi pelaku untuk menahan tubuhnya dari manuver bus yang tengah berbelok.

Setelah bus yang tidak diketahui nomor polisinya itu telah berjalan dalam kondisi stabil, rupanya tangan kanan pelaku tetap disandarkan di jaket SI. Bahkan, tangan pelaku diteruskan ke bagian perut korban sehingga membuatnya risih. Tak terima dengan aksi pelaku, SI membentak pelaku.

"Saya bentak, bapak apa-apaan ini tangannya. Jadi tangan dia itu meluk saya dari belakang gitu. Untung tas saya taruh di depan, jadi kalau mau ke atas, rada ketahan," lanjutnya.

Tak ada petugas

Sesampainya di selter seberang Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jalan MT Haryono, bus transjakarta berhenti. Begitu pintu terbuka, pelaku langsung berlari keluar ke tangga selter. SI yang masih kesal pun mengejar pelaku.

Pelaku yang saat itu mengenakan kaus hitam dengan jaket kulit dan celana bahan tersebut, lanjut SI, tak bisa berkutik saat SI mengancam akan mengadukan ke pihak kepolisian. Pelaku yang diperkirakan berumur 30 tahunan itu pun meminta maaf dan memohon kepada SI agar tak melaporkannya kepada polisi.

"Saya minta KTP-nya, enggak dikasih. Saya tinju aja wajahnya. Dia mohon-mohon ampun sampai dipisahin sama bapak-bapak lain," lanjut SI.

Satu hal yang disayangkan SI, di selter tersebut tidak ada satu pun petugas kecuali petugas yang berada di loket karcis. Menurut SI, jika ada petugas yang berjaga, paling tidak dirinya bisa meminta tolong untuk mengamankan pelaku.

"Mungkin karena menganggap di selter itu jarang ada yang naik, cuma sedikit penumpang, jadi enggak ada yang jaga. Padahal, di seberangnya ada, sayang banget," lanjutnya.

SI yang saat itu diburu waktu bertemu dengan rekan kerjanya pun mengalah. Ia memilih untuk tidak melaporkan pelaku kepada polisi. Di sisi lain, ia menyayangkan masih ada saja pelaku yang melancarkan aksi amoralnya di tempat publik semacam itu. Ia pun berharap kepada pengelola bus transjakarta untuk lebih profesional dari sisi keamanan baik di dalam bus maupun di selter bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com