Jakarta, Kompas -
”Mereka ditangkap setelah kami mendapatkan informasi dari warga bahwa seseorang, yang kemudian diketahui bernama AS (35), membobol ATM. Dia ditangkap di Pasar Kemis, Tangerang,” kata Kepala Polsek Karawaci Komisaris Priyo Utomo Teguh Santoso, Rabu (5/12).
Polisi kemudian mengembangkan kasus tersebut. Polisi akhirnya berhasil membekuk tiga tersangka lain yang ditengarai merupakan bagian dari kelompok pembobol ATM. Ketiga tersangka itu adalah DA (32), Mz (38), dan Rz (34).
”Mz sendiri mengaku bekerja sebagai wartawan. Dari tangan Mz itu juga petugas mendapatkan kartu pers dari salah satu media,” kata Priyo kepada wartawan.
Modus yang dilakukan tersangka adalah dengan memasukkan semacam tusuk gigi ke mulut penerima kartu ATM di mesin ATM. Tersangka juga menempelkan striker nomor telepon yang bisa dihubungi jika ada masalah dengan kartu ATM.
Tersangka yakin, dalam kepanikan, biasanya calon korban akan mencari bantuan. Mereka pasti akan menghubungi nomor palsu yang dipasang oleh tersangka yang bertuliskan hubungi
Begitu ada nasabah yang akan menarik uang melalui ATM, kartu tersebut tersangkut di mulut mesin dan tidak bisa keluar. Merasa khawatir, korban lalu menghubungi nomor telepon palsu yang dipasang tersangka.
Suara di seberang telepon pun berpura-pura berkomunikasi layaknya petugas layanan konsumen dari bank tersebut. Pelaku lalu diminta berbagai data konfirmasi, termasuk nomor PIN kartu ATM milik korban. Korban pun lalu diminta mencoba lagi saran yang diberikan pelaku untuk menarik uangnya, tetapi tetap tidak berhasil.
”Bermodal informasi PIN ATM korban, tersangka membobol rekening korban dengan kartu ATM miliknya. Jadi, pelaku itu memiliki semacam kartu master ATM. Pelaku cukup mengetahui nomor PIN korban saja,” ujar Priyo Utomo.
Barang bukti yang disita dari para pelaku antara lain tiga kartu ATM dari tiga bank berbeda, satu kartu master ATM, satu kartu pers, potongan tusuk gigi, dan uang tunai Rp 250.000.
”Pelaku mengaku sudah beberapa kali membobol rekening orang lain melalui ATM. Namun, kami baru menemukan dua orang korban yang rekeningnya dibobol pelaku melalui ATM di Pondok Gede (Bekasi) dan Bitung (Tangerang),” ujar Priyo Utomo.