Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Penjual Bakso Babi di Jakarta Selatan

Kompas.com - 19/12/2012, 15:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Eka Prasetya (22), pengusaha penggilingan daging di belakang Pasar Cipete, Kebayoran Baru, ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan dalam kasus mencampur daging sapi dengan daging babi pada penggilingan miliknya. Di sana, daging tersebut dijual murah kepada para penjual bakso.

Eka mengelak mengetahui bahwa daging yang digunakannya adalah daging babi. Dia mengaku biasa mengambil daging tersebut dari wilayah Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam kurun waktu satu sampai dua minggu, puluhan kilogram daging dibelinya dengan harga yang lebih murah.

"(Dapat daging) Dari Cilandak. Saya sendiri enggak tahu (itu daging babi)," kata Eka saat ditanya wartawan, di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2012).

Selama tiga bulan, lanjut Eka, dia mengambil daging dari wilayah Cilandak. Menurutnya, daging di sana lebih murah dibandingkan dengan daging di tempat lainnya. Selain itu, Eka mengaku memperoleh keuntungan sebanyak Rp 5.000 dari setiap kilogramnya.

"Untungnya cuma Rp 5.000 per kilo, di Cilandak harganya Rp 58.000. Kalau harga aslinya Rp 85.000," ujar Eka.

Puluhan kilogram daging tersebut diambil dalam tempo waktu tertentu. Dalam kurun waktu itu, satu boks daging berisi puluhan kilogram diambil Eka di wilayah Cilandak tersebut.

"Seminggu atau dua minggu ngambil satu boks, isinya 27 kilogram," jelas Eka.

Sebelumnya, warga Cipete, Kebayaran Baru, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penggerebekan kios penggilingan bakso yang mengandung daging babi. Penggerebekan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Korwas Polda Metro Jaya dan petugas Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com