Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Kemenko, Tujuh Orang Masih Menjadi Saksi

Kompas.com - 04/01/2013, 16:36 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketujuh orang yang diamankan saat terjadi keributan dengan polisi di kantor Kementerian Perekonomian di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2013), saat ini masih berada di Mapolresto Jakarta Pusat guna menjalani kepentingan penyidikan.

"Ketujuh orang tersebut masih kami periksa, masih jadi saksi. Kami masih dalami siapa yang mengajak," ujar Kombes AR Yoyol, Jumat (4/1/2013).

Yoyol mengatakan, orang-orang yang membuat keributan di depan Kementrian Perekonomian itu merupakan undangan dari salah satu staf Kemenko berinisial AB. Mereka datang sekitar 15 menit sebelum para mahasiswa berdemo.

"Ada undangan dari staf Kemenko. Demo tersebut kondisif, tapi ada orang-orang yang ingin membubarkan, karena mereka mengira yang demo junior mereka," ujarnya.

Dalam keributan itu, dua anggota kepolisian terluka. Jika ketujuh orang tersebut terbukti bersalah, mereka akan akan dikenakan Pasal 335 dan Pasal 351 tentang perbuatan tidak menyenangkan dan penganiayaan.

Kejadian berawal ketika kelompok mahasiswa berdemo di depan kantor Kementrian Perekonomian. Mereka menuntut tidak adanya diskriminasi atas kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak Hatta Rajasa, Muhammad Rasyid Amrullah (22). Dalam kecelakaan itu, mengakibatkan dua orang tewas.

Selang beberapa saat, sekelompok orang bergaya preman tersebut keluar dari dalam gedung dan langsung ingin menghentikan demo. "Itu tidak boleh, tidak ada seorang pun yang berhak menghentikan demo, bahkan polisi sekalipun," kata Yoyol, tegas.

Sekelompok orang itu mengeluarkan kata-kata kasar meminta para pendemo menghentikan aksinya. Bahkan, kata-kata kasar tersebut juga mereka layangkan kepada polisi yang sedang bertugas mengamankan jalannya demo.

Tak cukup mencaci-maki demonstran dan polisi, para pria berbaju hitam itu lantas menantang para demonstran dan polisi sembari membuka pakaian mereka dan mendorong-dorong polisi. Alhasil, bentrokan pun tak dapat terelakan lagi. Tujuh orang berhasil diamankan dalam peristiwa tersebut dan langsung dibawa ke Mapolresto Jakarta Pusat guna dimintai keterangan.

Ketika ditanya tentang siapa yang sebenarnya sekelompok orang bergaya preman tersebut, Kombes AR Yoyol menyangkal adanya pihak yang menyewa orang-orang tersebut. "Sampai sekarag masih kami dalami. Tidak ada indikasi bayaran, kami belum dapat indikasi seperti itu. Kasus ini masih dalam pemeriksaan," ujarnya.

Berita terkait, baca :

Insiden BMW Maut di Jagorawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com