Menurut Djoko, kebutuhan untuk menambah ruas jalan di Jakarta sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan ibu kota negara mana pun di dunia, panjang jalan di Jakarta terlalu kecil sehingga harus ditambah.
Sementara itu, sejumlah kalangan menolak pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Menurut mereka, pembangunan jalan tol bukan solusi untuk mengatasi kemacetan dan malah menambah kemacetan baru, terutama di pintu masuk dan keluar jalan tol. Melalui situs Change.org, sekitar 280 orang sudah menandatangani petisi agar pemerintah membatalkan pembangunan enam ruas jalan tol itu.
Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto menyayangkan persetujuan Jokowi atas pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. ”Jalan tol lebih tepat jika diterapkan di luar kota,” kata Yoga.
Selain melahirkan titik-titik kemacetan baru, keberadaan enam ruas jalan tol dalam kota dinilai juga memperburuk estetika kota. Para pengamat transportasi meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebaiknya lebih fokus menata transportasi.