Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Belum Tentu Banjir Besar Lagi

Kompas.com - 25/01/2013, 02:33 WIB

Banjir rob di pantai utara Jakarta sebenarnya peristiwa rutin. Waktu terjadinya rob umumnya Juni-Agustus saat musim kemarau di Jakarta dan musim panas di belahan Bumi utara. Ketika itu, potensi munculnya siklon tropis di Laut China Selatan sangat tinggi.

Saat ini, potensi siklon tropis ada di Samudra Hindia di selatan Jawa. Karena itu, badai ini tidak memberikan dampak besar bagi perairan Jakarta.

Peneliti Meteorologi Maritim BMKG Andri Ramadhani mengatakan, karakter banjir rob di Jakarta berbeda dengan daerah lain di pantai utara Jawa. Meski sama-sama dipicu oleh tinggi muka air laut, kecepatan angin laut, dan tingginya gelombang laut, rob di Jakarta juga dipicu gelombang alun dari Laut China Selatan.

”Gelombang alun yang menerpa Jakarta merupakan rambatan dari gelombang tinggi di Laut China Selatan akibat badai siklon tropis,” katanya.

Menurut Prabowo, selama akhir pekan ini hingga awal pekan depan belum terlihat adanya bibit siklon tropis di atas Laut China Selatan. Kecepatan angin di wilayah tersebut di bawah 25 knot (46 kilometer per jam). Tinggi gelombang sekitar 3 meter.

Keadaan di Laut China Selatan harus diwaspadai jika tinggi gelombangnya 5-6 meter dan kecepatan angin di atas 25 knot.

Relatif tenangnya kondisi Laut China Selatan membuat perairan utara Jakarta relatif aman. Kecepatan angin sekitar Teluk Jakarta, pekan ini, 5-15 knot (9 km per jam hingga 28 km per jam). Tinggi gelombang di Laut Jawa normal, 2-3 meter.

Kewaspadaan harus dilakukan jika perairan Jakarta memiliki angin berkecepatan 15-25 knot (28 km per jam hingga 46 km per jam) dan tinggi gelombang lebih dari 3 meter.

Data menunjukkan, tidak ada aspek astronomis dan meteorologis yang perlu dikhawatirkan berlebih sebagai akibat naiknya muka air laut di perairan utara Jakarta.

Meski demikian, kewaspadaan tetap diperlukan karena risiko bencana tetap ada. Prediksi ini belum memperhitungkan kerusakan lingkungan dan kesiapan infrastruktur menghadapi bencana yang mungkin terjadi. ”Yang penting, jangan panik,” kata Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com