Penggalian pun dilakukan atas petunjuk Sfi pada 27 Januari 2013. Sfi tahu mengenai pembunuhan dan tempat penguburannya karena Herder berulang kali membawanya berdoa di tempat tersebut. Sesuai kesaksian Sfi, saat berdoa di taman bunga itu Herder menyampaikan permohonan maaf berulang kali kepada Merry dan bayinya.
Andai saja, Herder menikahi Sfi, kasus pembunuhan ini mungkin tidak akan terungkap. Sfi melaporkan kasus ini ke semua pihak, termasuk keluarga Merry karena merasa dikhianati Herder.
Makam digali
Penggalian makam pun dilakukan pada hari Minggu 27 Januari 2013. Di tempat itu ditemukan perlak (plastik), rambut, tulang belulang, gigi, dan cincin milik Merry. Kawat yang dipasang pada gigi Mery oleh seorang perawat gigi di Lela masih tampak utuh, cincin emas milik korban dengan tulisan "MG" masih ada.
Sekarang, orangtua korban saat ini sudah berada di Maumere. Sedangkan tes DNA sedang dilakukan di Denpasar, namun sejumlah alat bukti sudah mengarah pada pelakunya, Herder.
"Kami sudah tetapkan Herman Jumat Masan alias Herder sebagai tersangka. Alat bukti sudah kuat. Dia sudah mengakui perbuatannya," kata Kasat Reskrim Polres Sika AKP Achmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.