Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Minta Kader Golkar Tak Komentari Kasus Hukum

Kompas.com - 09/02/2013, 17:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau yang biasa disapa Ical mengimbau kadernya untuk tidak mengomentari permasalahan hukum yang dihadapi kader partai lain maupun kader Partai Golkar sendiri. Dia meminta para kader mampu menunjukkan bahwa Golkar adalah partai yang dewasa.

"Kita tahu banyak sekali kader-kader partai lain dan kader Partai Golkar yang tersangkut masalah hukum. Meskipun mereka jadi tersangka, mereka belum tentu bersalah," tegas Ical, aat membuka Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pemenangan Pemilu di Wilayah Timur yang berlangsung, Sabtu (9/2/2013). Karenanya, dia berpendapat tidak pada tempatnya kader Partai Golkar mengomentari persoalan-persoalan hukum tersebut.

Sikap Partai Golkar atas kasus-kasus hukum itu, tegas Ical, adalah menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada para penegak hukum. "Kita tidak boleh mengomentari kader partai lain ataupun berpolemik terhadap kader partai kita sendiri. Kita harus ungkapkan hal-hal yang berguna bagi bangsa dan negara," imbuh dia.

Ical juga berpesan agar Partai Golkar tidak terbawa ke dalam gonjang ganjing politik nasional yang semakin memanas jelang pemilihan umum (Pemilu) 2014 ini. Betapa pun gonjang-ganjing ini bisa dibaca, kata Ical, Partai Golkar tidak boleh terbawa pada konflik yang berujung pada perpecahan, menghancurkan soliditas internal partai, serta berujung pada rusaknya persatuan nasional. "Kita sebagai partai tidak boleh ikut memberikan satu kontribusi negatif pada persatuan nasional," tambah Ical.

Situasi politik menjelang Pemilu 2014 terasa kian memanas. Kasus korupsi yang menyeret para elite partai pun beruntun terjadi. Belum lama ini publik dikejutkan dengan penetapan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera  Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus dugaan suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menyusul, menyeruak kabar bakal ditetapkannya Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sebagai tersangka gratifikasi semasa menjadi anggota DPR. Di tengah hiruk-pikuk ini, Jumat (8/2/2013), KPK pun menetapkan Ketua DPP Partai Golkar yang juga Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka untuk tiga kasus sekaligus.

Terkait Rusli, Ical menilai salah satu petinggi Partai Golkar itu belum tentu bersalah. Dia pun memilih tidak memberhentikan Rusli dari kepengurusan partai selama belum ada putusan tetap majelis hakim yang menyatakan Rusli bersalah.

Berita terkait dapat dibaca pada topik Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com