Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angke dan Ciliwung Meluap

Kompas.com - 14/02/2013, 03:25 WIB

Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengakui, program pemerintah pusat normalisasi di sejumlah sungai dengan melebarkan kali hingga 20 meter dan penurapan akan memecahkan banjir yang terjadi selama ini. Namun, normalisasi dan penurapan tidak berjalan karena terhambat pembebasan lahan.

Banjir di Jakbar

Di Jakarta Barat (Jakbar), permukaan Kali Angke sudah sama dengan permukaan sebagian ruas Jalan Tubagus Angke, sementara air Kali Pesanggrahan menggenangi sebagian RW 5, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakbar.

Genangan yang terjadi pada Rabu siang sempat surut, tetapi pukul 17.00 arus air kembali deras. ”Sampai magrib, permukaan air terus naik. Oleh karena itu kami sudah menyiapkan dapur umum,” tutur Ketua RW 5 Kedoya Selatan Sumardi Ramelan, saat dihubungi kemarin.

Dibandingkan dengan wilayah lain, wilayah Jakbar lebih ringan menerima arus air hujan dari Bogor. Meski demikian, kemarin, sempat terjadi kepanikan. Sejumlah wakil warga dari enam kelurahan berdatangan ke Posko Banjir di Kantor Wali Kota Jakbar untuk meminta perahu karet. Keenam kelurahan adalah Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kedoya Utara, Cengkareng, Kembangan, dan Kebon Jeruk.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan, sedikitnya ada 17 kelurahan di Jakarta tergenang, menyusul hujan deras di wilayah hulu yang menyebabkan air di sejumlah sungai meluap. Wilayah yang terkena dampak banjir itu, antara lain, 12 kelurahan di Jakarta Selatan, 4 kelurahan di Jakarta Timur, dan satu kelurahan di Jakbar.

Data BPBD DKI Jakarta menyebutkan, sebanyak 8.993 jiwa terkena dampak banjir. Kepala Seksi Informatika BPBD DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan telah mengimbau warga di bantaran Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, dan Kali Krukut untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk.

”Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan lokasi-lokasi pengungsi yang lebih baik, peralatan, sumber daya manusia, dapur umum, dan logistik untuk mengantisipasi kemungkinan banjir di sejumlah kelurahan yang rawan banjir,” katanya.

Banjir di Kelurahan Kampung Melayu, Jaktim, mencapai 40 sentimeter-3,5 meter. Sampai pukul 15.00, BPBD mencatat sebanyak 325 pengungsi di Kampung Melayu dan Cililitan. ”Distribusi bantuan kami siapkan ke lokasi,” kata Bambang.

Di Jakarta Selatan, banjir terparah menggenangi Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, dengan ketinggian air mencapai 150 cm. Banjir di tempat ini karena meluapnya Kali Ciliwung mulai pukul 02.00.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com