Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Dalam Negeri Diuji Coba

Kompas.com - 20/02/2013, 03:40 WIB

Jakarta, Kompas - Dua rangkaian kereta rel listrik buatan PT Industri Kereta Api, Selasa (19/2), mulai mengangkut penumpang meskipun dalam tahap uji coba. Keberadaan KRL produksi dalam negeri itu akan memperkuat sarana kereta listrik di Jabodetabek.

Kereta rel listrik (KRL) ini merupakan produk tahun 2011 dan rencananya akan dioperasikan di jalur baru Serpong-Maja.

”Kereta ini tidak menggantikan kereta yang sudah ada, tetapi memperkuat sarana Jabodetabek,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan.

Dua rangkaian KRL yang menjalani uji coba di Duri-Tangerang sudah mendapatkan sertifikat dan sudah melewati uji coba dinamis dan statis.

”Kini, KRL diuji keandalan apakah laik, baik sarana maupun terhadap sistem kelistrikan di jalur perlintasan,” katanya.

Tundjung mengatakan, selain dua rangkaian yang tengah menjalani uji coba, pemerintah juga memesan sepuluh rangkaian KRL buatan PT Industri Kereta Api (INKA) ini.

Menurut Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Perkeretaapian Kemenhub Hadi S Legowo, KRL ini akan diresmikan bersamaan dengan peresmian jalur elektrifikasi Serpong-Maja pada bulan Maret. KRL ini akan dioperasikan sebagai kereta commuter line nonsubsidi.

KRL ini juga sering disebut KfW karena produksinya mendapatkan pinjaman dari Bank Pembangunan Jerman (Kreditanstalt fur Wiederafbau/KfW). Menurut Hadi, teknologi yang digunakan KRL ini juga mengadopsi teknologi KRL dari Jerman yang dinilai lebih andal.

”Ada rencana, akan ada pengadaan KRL serupa di tahun mendatang. Namun, rencana ini baru tahap pembicaraan,” ujar Hadi.

Dilengkapi layar monitor

Setiap rangkaian KRL ini terdiri dari delapan kabin penumpang dan empat kabin masinis. Dua kabin masinis terletak di ujung-ujung rangkaian, sedangkan dua kabin masinis lainnya ada kabin penumpang bagian tengah, yaitu nomor empat dan lima. Desain ini berbeda dengan KRL Jepang yang hanya memiliki dua kabin masinis di ujung- ujungnya.

Kabin penumpang dilengkapi kursi memanjang seperti halnya kursi pada rangkaian KRL yang beroperasi di Jabodetabek selama ini. Penyejuk ruangan juga beroperasi baik.

KRL ini juga dilengkapi layar monitor dan pengeras suara untuk informasi kepada penumpang. Namun, fasilitas ini tidak beroperasi, kemarin.

Sebagai bentuk pengamanan, KRL ini dilengkapi suara penanda apabila pintu akan dibuka atau ditutup. Ada pula tombol darurat di dekat pintu penumpang, yang kaca pengamannya bisa dipecahkan saat kondisi darurat. Ada pula tabung pemadam kebakaran di setiap kabin penumpang.

KRL ini dicat abu-abu dengan aksen warna oranye pada beberapa sisi, pintu, dan tempat bagasinya. Hanya saja, sebagian cat di bagian luar sudah mulai mengelupas dan berkarat.

Belum diserahkan

PT INKA belum memberikan keterangan resmi tentang spesifikasi KRL ini.

Menurut Wakil Kepala PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Sugeng Priyono, KRL ini belum diserahkan kepada PT KAI. Oleh karena itu, tanggung jawab kereta masih ada pada PT INKA dan Kemenhub. ”Sebelum penandatanganan berita acara serah terima operasi, harus ada evaluasi seluruh proses uji coba,” ujarnya.

Uji coba KRL Duri-Tangerang ini memakan waktu sekitar sepekan. Setelah itu, KRL akan diuji cobakan lagi di jalur Serpong-Tanah Abang sebelum resmi beroperasi di Serpong-Maja.

Kepala Balai Yasa Manggarai Alberth Tarra mengatakan, pihaknya masih mengevaluasi sistem kelistrikan saat KRL ini beroperasi. ”Kami pantau terus selama uji coba,” katanya. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com