Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik Saat Main Hujan, Selo Akhirnya Tewas

Kompas.com - 20/02/2013, 10:35 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Shelow Nababan, 4 tahun, warga Dusun VII, Gang Matung, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, ditemukan tewas di dalam karung goni. Saat ini, Rabu, (20/2/2013), jenazah anak itu berada di RSU Lubuk Pakam.

Korban yang merupakan anak dari pasangan Sahar Nababan dan Kasma Br Manurung ditemukan tewas pada Selasa sekitar pukul 22.00 WIB di dalam karung goni dengan kondisi telanjang, tak jauh dari rumahnya. Mayatnya ditemukan pihak keluarga yang curiga dengan bau busuk yang menyengat.

Setelah karung goni dibuka ternyata isinya adalah tubuh Selo, nama kecilnya. "Mayat diduga mati di cekik karena ada bekas luka di lehernya. Rencananya mayat akan dibawa ke RS Pirngadi Medan untuk diotopsi," kata petugas kamar mayat RS Lubuk Pakam yang tidak mau di sebutkan namanya.

Menurutnya, melihat kondisi korban yang sudah mengeluarkan bau, diduga Selo sudah meninggal dua hari lalu. Namun untuk memastikannya, tetap akan dilakukan otopsi.

Wakapolres Deli Serdang, Kompol Ahyan saat dikonfirmasi wartawan membenarkan temuan mayat tersebut adalah Selo yang sebelumnya dikabarkan hilang dan menjadi korban penculikan. "Korban ditemukan petugas setelah dilakukan pencarian dengan menggunakan anjing pelacak," jelasnya.

Selo dikabarkan hilang pada Senin (17/2/2013) lalu saat bermain mandi hujan bersama tiga temannya. Saat dicari untuk disuruh pulang, korban tidak ditemukan. Pihak keluarga lalu mengabarkan hilangnya Selo kepada para kerabat dan warga lainnya.

Tidak berapa lama, orang tua korban menerima pesan singkat menggunakan nomor kartu As dari seseorang yang mengaku penculik Selo. Pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp 2 miliar dengan ancaman bila uang tidak diberikan maka anaknya tidak akan selamat. "Dia minta uang dan mengancam akan membunuh anakku, dan bila membuat laporan ke polisi maka Selo akan tetap dibunuh," kata Kasma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com