Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Penjahat Terus Beraksi di Jakarta Timur

Kompas.com - 27/02/2013, 03:16 WIB

Jakarta, Kompas - Perampokan dan pencurian terus terjadi di wilayah Jakarta Timur. Belum juga tuntas penanganan perampokan yang mengakibatkan dua warga tewas di Ciracas, kawanan penjahat kembali beraksi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Selasa (26/2). Dengan modus memberitahukan ban mobil kempes, pelaku berhasil mengambil tas berisi uang Rp 15 juta dari mobil yang sedang dikendarai seorang jaksa yang bertugas di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris Imran Gultom mengungkapkan, peristiwa pencurian tas dari mobil di Jalan I Gusti Ngurah Rai itu tepat terjadi di depan Bioskop Buaran. Korban yang baru pulang dari kantor Kejari Jaktim dengan mengendarai mobil itu dipepet dua pelaku, berboncengan, yang naik sepeda motor. Seorang pelaku lalu memberitahukan korban bahwa ban mobilnya kempes sehingga korban menepikan mobilnya. Selagi korban memeriksa ban mobil, seorang pelaku kemudian mengambil tas korban di mobil. ”Pelaku masih buron, dan penyelidik sedang mendalami kasus ini,” kata Imran.

Sementara itu kasus perampokan sepeda motor di kawasan Ciracas, Jaktim, kini tengah diselidiki polisi. Menurut Kepala Polres Jaktim Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, sejumlah informasi telah diperoleh dari seorang tersangka yang dapat dilumpuhkan warga, DS (25). Dari pengakuan DS diketahui, seorang pelaku lagi sedang berada di suatu tempat.

”Tim penyelidik sedang memburu satu pelaku lagi yang masih buron itu,” kata Mulyadi.

DS bersama rekannya mulanya mencuri sepeda motor di rumah Norma Sihombing (52) di gang sempit, pinggir Jalan Tanah Merdeka, Ciracas. Aksinya dipergoki Norma bersama suami, Eston Hutagalung, dan dua anaknya, Yogi (18) dan Kriston (17). Keluarga itu kemudian berusaha melawan pelaku dengan dibantu empat tetangganya, yakni Iyan, Torik, Heri, dan Jamhari.

Akibat perlawanan itu, dua orang tewas, yakni Jamhari dan Kriston. Adapun Norma dan Yogi mengalami luka serius sehingga masih dirawat di RS Polri, dan yang lainnya cidera ringan.

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, mengatakan, pemerintah dan kepolisian perlu membuat sistem keamanan lingkungan masyarakat yang tepat dan terpadu supaya kejahatan bisa ditekan. Perlawanan warga adalah bukti penanganan kejahatan masih lemah. ”Pemerintah dan kepolisian bisa memulai dengan tindakan tegas dari aparat kepolisian kepada setiap pelaku sehingga bisa memberikan efek jera,” katanya.

Langkah terpadu itu salah satunya ditemukan di Polres Jakarta Utara. Wilayah Jakut yang sempat marak perampokan nasabah bank ataupun sepeda motor pada tahun 2011, kini berangsur aman. Terpantau dari total kejahatan di wilayah itu selama 2011 sebanyak 3.974 kasus, menurun 9 persen pada 2012 menjadi 3.650 kasus. Khususnya pada kasus perampokan, pencurian, dan penganiayaan, selama 2012 juga turun 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Polres Jakut Kombes Muhamad Iqbal mengatakan, sistem keamanan terpadu itu dilaksanakan secara sinergi oleh kepolisian bersama pemangku kebijakan di Jakut. Selain itu patroli juga ditingkatkan, dengan pelaksanaan patroli cipta kondisi setiap dua hari sekali yang dipimpin kepala polsek setempat. (MKN/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com