Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Rampok di Jaktim Diduga Residivis

Kompas.com - 27/02/2013, 16:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian telah mengidentifikasi pelaku di balik rentetan aksi perampokan yang terjadi di Jakarta Timur beberapa waktu terakhir. Para perampok itu diduga merupakan residivis atau pemain lama.

"Ada dua kelompok besar. Beberapa pelaku dari lapas yang telah keluar bergabung menjalankan aksinya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (27/2/2013).

Berdasarkan informasi dari tim Resmob Polda Metro Jaya, pihaknya telah mengidentifikasi beberapa orang di luar Jakarta yang diduga berperan dalam aksi perampokan di Jakarta Timur. Aparat kepolisian pun tengah melakukan pengembangan atas beberapa orang tersebut.

Meski demikian, Rikwanto enggan menjelaskan lebih lanjut beberapa orang yang dimaksud itu terkait dengan aksi perampokan tertentu. Sebab, rentetan perampokan di Jakarta Timur dilakukan oleh komplotan yang berbeda-beda.

"SPBU ada jaringan sendiri, curas (pencurian dengan kekerasan), curanmor (pencurian kendaraan bermotor sendiri-sendiri. Kita sedang kembangkan," lanjut Rikwanto.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com dalam kurun waktu Januari hingga berita ini diturunkan, telah terjadi 19 kasus perampokan di Jakarta Timur. Dari jumlah tersebut, hanya empat kasus yang pelakunya berhasil ditangkap. Itu pun bukan ditangkap oleh polisi, melainkan oleh warga atau korbannya sendiri. Hanya satu orang yang ditangkap kepolisian.

Dari 19 kali aksi perampokan tersebut, para pelaku yang seluruhnya berkelompok cenderung tak kenal kata tidak tega kepada korbannya. Jika merasa tersudut atas tingkah korban, maka pelaku tak segan-segan melukai korbannya. Terlebih lagi, para pelaku kebanyakan mempersenjatai diri dengan berbagai macam alat, mulai pistol hingga parang.

Tercatat, dari 19 perampokan, 8 orang di antaranya mengakibatkan korban luka. Sebanyak 2 kasus dibacok, 5 kasus ditembak, dan 1 kasus dibacok dan ditembak. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 2 nyawa melayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com