Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat dan Pekerja Kosongkan Bantaran Kali Sekitar Waduk Pluit

Kompas.com - 28/02/2013, 10:54 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah aparat dan pekerja, Kamis (28/2/2013) pagi, mulai merobohkan bangunan-bangunan yang berdiri di sisi timur saluran utama yang mengalir ke Waduk Pluit. Ini merupakan bagian dari rencana normalisasi sungai dan waduk pascabanjir Januari 2013.

Sebanyak 96 keluarga dengan sekitar 200 jiwa yang menghuni bantaran Kali Pakin di Jalan Bhakti Penjaringan, Jakarta Utara, pindah ke Rumah Susun Buddha Tzu Chi, Rabu (27/2/2013) malam. Sebagian penghuni bantaran kali sempat menolak pindah. Namun, persuasi aparat berhasil dan semua penghuni bersedia pindah.

Awalnya, pemindahan akan dilakukan bertahap, yakni 15 keluarga, sesuai kesiapan rumah susun. Namun, aparat kemudian meminta semua penghuni mengosongkan bantaran kali. Mereka diberi dua pilihan, yakni menerima uang kerahiman Rp 1 juta per keluarga atau pindah ke rumah susun.

Heriyanto, koordinator penanganan pascabanjir dan normalisasi Waduk Pluit, mengatakan bahwa warga diminta segera pindah ke Rumah Susun Buddha Tzu Chi. Sejumlah sarana yang kurang di sebagian unit rumah susun akan diupayakan setelah warga pindah. Dengan demikian, bantaran kali bisa segera kosong.

Sebelumnya, sekitar 600 meter tepian Kali Pakin yang mengalir ke Waduk Pluit di sekitar Jalan Bhakti dan Jalan Pakin telah dikosongkan. Pekerja merobohkan warung, bengkel, tempat ibadah, dan hunian yang berdiri di bantaran kali. Sebagian bantaran telah dibangun menjadi jalan inspeksi.

Pekerja juga mengeruk endapan kali dan waduk. Menurut Heriyanto, sekitar 50 persen dari 60 hektar area genangan Waduk Pluit telah diperdalam 1-2 meter. Pekerja juga mengeruk sampah dan endapan di "mulut" Waduk Pluit yang dinilai menghambat aliran dan memperparah genangan banjir pada Januari 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com