Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air untuk Generasi, Bukan untuk Kepentingan Lima Tahun

Kompas.com - 05/03/2013, 03:09 WIB

Kementerian PU telah mencoba untuk membantu menyehatkan PDAM-PDAM sakit dengan cara restrukturisasi. PDAM akan dianalisa untuk mencari penyakitnya, menghitung tarif yang wajar, dan membantu mengobati agar PDAM bisa mencari modal untuk mengembangkan usaha. PDAM yang direstrukturisasi akan mendapatkan pinjaman lunak untuk pengembangan.

Pemerintah telah menyediakan dana Rp 4,5 triliun. Namun tawaran restrukturisasi itu ternyata belum banyak mendapat tanggapan. Dari 173 PDAM yang ditawarkan program restrukturisasi, hanya 68 PDAM yang bersedia menerima program restrukturisasi itu. Pinjaman yang sudah dialirkan juga baru Rp 200 miliar.

Restrukturisasi yang ditawarkan Kementerian PU ini merupakan bagian dari upaya mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium yang menetapkan layanan air minum layak harus mencapai 68 persen rumah tangga pada tahun 2015. Apabila mengikuti data Badan Pusat Statistik (BPS), pencapaian layanan air minum layak bagi rumah tangga terus menurun. Tahun 2009 layanan telah mencapai 47,71 persen, tahun 2010 turun menjadi 44,19 persen, dan tahun 2011 turun lagi menjadi 42,76 persen.

Angka BPS ini dibantah Budi Yuwono. Menurut dia, Ditjen Cipta Karya telah melakukan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang tidak dihitung oleh BPS.

”Jika program pedesaan dihitung, maka tahun 2010 layanan air minum telah mencapai 53,25 persen, dan 55 persen di tahun 2011,” jelas dia.

Kini, target Tujuan Pembangunan Milenium tinggal dua tahun lagi. Masih banyak pekerjaan untuk mencapai 68 persen rumah tangga. Peran pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerja PDAM sangat diharapkan. Pemimpin daerah harus menjadi negarawan yang memikirkan air untuk generasi, bukan untuk kepentingan lima tahun.(M Clara Wresti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com