Rabu lalu, puluhan sopir angkutan kota (angkot) trayek 03, Terminal Bubulak-Terminal Baranangsiang, berunjuk rasa ke kantor Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor.
Mereka menolak APTB masuk Bubulak lantaran khawatir keberadaan bus itu dapat mengancam penghasilan mereka.
Para sopir menduga, sebagian penumpang dari Leuwiliang, Jasinga, Dramaga, yang hendak ke Jakarta bisa langsung naik APTB.
”Biasanya, kan, naik angkot 03 ke Baranangsiang, dari sana baru naik bus ke Jakarta. Kami enggak menolak bus APTB, tetapi kalau bisa di Baranangsiang saja supaya penghasilan kami enggak berkurang,” kata Khaerudin (43), sopir angkot 03, kemarin.
Pekan lalu, saat bus pertama masuk Terminal Bubulak, sekelompok orang dari organisasi kemasyarakatan di Bogor juga menolak APTB masuk Terminal Bubulak.
Saat itu, mereka minta dilibatkan dalam pengaturan jadwal keberangkatan bus.
Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor Suharto mengaku saat ini sedang memikirkan solusi atas penolakan tersebut. Menurut dia, pihaknya sedang menjajaki lokasi APTB yang tepat di Kota Bogor.
Namun, dia mengaku kesulitan apabila APTB harus dipindahkan ke Baranangsiang karena dalam waktu dekat terminal akan direvitalisasi. Dengan demikian, bus di sana juga akan dipindahkan sementara.
”Sementara ini tidak masalah APTB di tepi jalan, sambil kami cari cara terbaik,” katanya.(GAL)