Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Ditertibkan, PKL Apron dan Warga Duduki Jalan

Kompas.com - 01/04/2013, 17:13 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima yang kerap berjualan di kawasan Apron dan Masjid Akbar Kemayoran menolak penertiban yang dilakukan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK). Penolakan itu ditunjukkan dengan menduduki badan jalan.

Pendudukan badan jalan dimulai pada sekitar pukul 16.00 WIB. Ratusan warga yang umumnya berusia muda memarkirkan sepeda motor dan duduk di jalur cepat Jalan Apron menuju Jalan Benyamin Sueb dari arah bundaran Masjid Akbar. Sesekali mereka berteriak menyatakan penolakan atas upaya penertiban pedagang.

Aksi tersebut diawali dengan pemasangan lima spanduk di pagar yang mengitari bundaran. Spanduk-spanduk tersebut berisikan penolakan terhadap upaya penertiban. Hingga pukul 17.00 WIB pendudukan jalan oleh warga masih berlangsung.

Petugas Polsektro Kemayoran dan anggota Satpol PP terlihat berjaga-jaga di lokasi tersebut. Arus lalu lintas tidak mengalami gangguan berarti lantaran jalur tersebut tidak begitu ramai dilalui kendaraan.

PPKK menerangkan, penertiban dilakukan karena keberadaan para pedagang telah menutup akses-akses menuju Apartemen Apron dan Rusun Apron. Selain itu, kehadiran ratusan PKL di seputaran Apron dan Masjid Akbar dinilai telah menimbulkan kesan kumuh pada lingkungan tersebut.

"Penghuni apartemen mengeluh, kami sudah bayar apartemen mahal-mahal tapi mau masuk saja sulit. Selain itu, kehadiran mereka menyebabkan wilayah ini jadi kelihatan kumuh," terang Irawan, Kasie Humas PPKK.

Pada siang tadi, PPKK telah menertibkan lima kios yang berada di trotoar di sisi Masjid Akbar. Sementara itu, kios-kios lain yang belum ditertibkan terlihat telah dikosongkan oleh penyewa masing-masing.

Menurut informasi yang diterima Kompas.com dari Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL), selain PKL, lokasi Pasar Akbar pun akan ditertibkan. Informasi inilah yang meresahkan sebagian besar pedagang pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com