Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Hugo's dan Lempuyangan, Ada Persaingan Preman

Kompas.com - 06/04/2013, 17:51 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Resor Militer 072/Pamungkas Brigadir Jenderal Adi Wijaya melihat keterkaitan peristiwa di Hugo’s Cafe dengan penyerangan di Lempuyangan. Adi mencium persaingan antar-jaringan preman di DI Yogyakarta.

Di Hugo’s, anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Serka Heru Santoso dianiaya dan dibunuh. Sementara di Jalan Dr Sutomo, Lempuyangan, Sertu Sriyono dianiaya. ”Ini masalah pengamanan wilayah. Marcel (tersangka Hugo’s yang tewas di LP Cebongan) juga (petugas) sekuriti Progo (tempat perbelanjaan di Yogyakarta), dia (petugas) sekuriti Hugo’s juga,” kata Adi di Yogyakarta, Jumat (5/4/2013).

Sebaliknya, Hillarius Ngaji Merro, kuasa hukum empat tersangka penganiayaan Sertu Sriyono, anggota intel Komando Distrik Militer 0734 Yogyakarta, membantah keterkaitan itu. ”Antara pelaku pembunuhan di Hugo’s Cafe dan penganiayaan di Jalan Dr Sutomo, Lempuyangan, Yogyakarta, tidak ada hubungan dan keterkaitan. Mereka bukan preman, dua di antaranya masih mahasiswa,” kata Hillarius.

Hillarius melihat kasus ini murni masuk kategori tindak pidana umum penganiayaan. Sementara itu, kasus penyerbuan di LP Cebongan, Sleman, justru merupakan pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan secara sadar dan sengaja.

Berlebihan

Di Jakarta, Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso, yang juga mantan Wakil Komandan Jenderal Kopassus, mengaku prihatin dengan dugaan keterlibatan anggota Kopassus dalam penyerangan LP Cebongan. Ia mengungkapkan, perwira TNI seharusnya lebih ketat dalam mengawasi pasukan masing-masing sehingga bisa mencegah terjadinya hal semacam itu.

Menurut Sutiyoso, peristiwa penyerbuan itu tidak dapat dipersalahkan kepada Kopassus sebagai institusi. Pasalnya, tindakan tersebut dilakukan berdasarkan inisiatif sendiri tanpa instruksi. Penyerangan dilakukan karena rasa setia kawan dan solidaritas antaranggota yang keliru dan berlebihan.

Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X berharap penyerangan LP Cebongan menjadi kejadian terakhir dan tidak terulang lagi. Terkait proses peradilan para pelaku penyerangan, Sultan menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada TNI melalui pengadilan militer.

Soal proses peradilan terhadap 11 anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin menyatakan, mereka akan diadili di pengadilan militer. Proses pengadilan militer ini dipastikan tetap terbuka.

”Saya kira semua pengadilan itu pasti asasnya terbuka. Sebetulnya (pengadilan militer) tidak tertutup, tetapi tidak ada publikasi saja,” ujar Amir seusai membuka Musyawarah Nasional Ikatan Advokat Indonesia VII di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Amir mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer yang menyebut, anggota TNI yang melakukan tindakan pidana, termasuk pidana umum, diadili di pengadilan militer.

Terkait desakan untuk merevisi UU Peradilan Militer, menurut Amir, ke depan hal itu dapat dilakukan. ”Tapi, untuk kasus ini masih berlaku undang-undang yang ada sekarang. Belum memungkinkan untuk dilakukan di pengadilan sipil,” ucapnya.

Amir minta pengungkapan dilakukan secara jujur, terbuka, dan transparan agar tidak muncul berbagai kecurigaan dan spekulasi. ”Langkah awal saya lihat sudah cukup bagus. Saya tidak ingin menggurui, penyidik lebih tahu apa yang mereka lakukan,” ungkapnya.

Dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, keluarga korban pembunuhan di LP Cebongan menolak hasil investigasi TN AD. Keluarga mendesak dibentuk tim investigasi gabungan independen yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di Surakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap Presiden Yudhoyono turun tangan langsung dalam reformasi TNI dan Polri. Langkah ini harus dilakukan agar masalah mendasar kedua lembaga penegak hukum itu bisa diselesaikan secara tuntas. Dengan demikian, masyarakat mempunyai harapan kasus seperti pembunuhan di LP Cebongan tidak lagi terulang. (ABK/ANA/KOR/ANS/ILO/EKI)

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik:
Anggota Kopassus Serang LP Cebongan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com