Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potong Akar Masalah Struktural Premanisme

Kompas.com - 08/04/2013, 04:16 WIB

Menurut Eva, para mafia ini tidak akan berani jika tidak dibeking aparat negara atau pemerintahan. ”Masalah ini harus diberesi dulu,” ujarnya.

Memang tidak mudah membasmi premanisme yang sudah mendatangkan rasa ketakutan dalam masyarakat, tambah Paulus Wirutomo. Akan tetapi, kita harus membasmi kejahatan premanisme yang praktiknya sudah sistematis itu. Disebut premanisme, dan ini harus ditekankan, karena di situ intinya adalah organisasi. Jadi, berbeda dengan pelaku kejahatan pencopet, pencoleng, pejambretan biasa.

”Jadi, polisi melihat gejala ini dengan titik berat pada organisasi. Polisi harus bisa melihat sampai di mana besar dan luas organisasinya itu. Dan ini yang biasanya sulit, yaitu organisasinya sampai ke atas, sampai pada orang-orang yang mempunyai kedudukan dalam masyarakat, pejabat-pejabat yang duduk dalam pemerintahan atau negara, baik militer maupun sipil, dan orang-orang yang punya modal kuat,” katanya.

Dengan kondisi itu, kepolisian menjadi takut atau segan sehingga lalu pura-pura tidak tahu atau membiarkan. ”Kalau sudah begini, bagaimanapun akibatnya akan dirasakan rakyat. Jadi, semua jenis premanisme itu pasti akan merugikan rakyat,” katanya. (rts)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com