Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Stasiun Kalideres Kumpulkan Puing demi Hidup

Kompas.com - 19/04/2013, 21:57 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bangunan-bangunan di pinggir Stasiun Kalideres, Jakarta Barat, sudah rata dengan tanah. Tak ada lagi pedagang lapak di area tanah milik PT KAI tersebut. Hanya puing-puing bangunan dan beberapa orang laki-laki sedang mencoba menghancurkan sisa-sisa puing bekas kios yang dibongkar PT KAI, Rabu (9/4/2013).

Rasim (35), mantan penjual bakso di pinggir stasiun tersebut, terlihat sedang menghancurkan puing-puing sisa bangunan. Dengan menggunakan linggis kecil, palu besar, gergaji besi, dan cangkul, Rasim mencoba mengumpulkan sisa bangunan supaya bisa dijual.

"Sekarang kerjanya kumpul-kumpulin beginian (puing dan besi) saja. Sudah enggak bisa jualan lagi soalnya," kata Rasim di Stasiun Kalideres, Jumat (19/4/2013).

Selama menjadi penjual bakso di situ, Rasim dapat mengumpulkan uang sebesar Rp 100.000 per hari. Namun, setelah lapaknya dibongkar oleh PT KAI, dia sudah tidak bisa berjualan lagi.

Untuk menghidupi dua anak dan seorang istrinya, Rasim mengumpulkan puing dan besi bekas fondasi kios. Besi tersebut bisa dijual seharga Rp 4.000 per kilogram kepada para pengepul. Dalam satu hari, Rasim bisa mengumpulkan besi sebanyak 10 kg.

"Kalau 10 kg saja baru dapat Rp 40.000, kerjanya kan berdua sama teman, berarti Rp 40.000 dibagi dua," katanya.

Selain besi, Rasim juga mengumpulkan puing-puing bangunan dari bongkaran kios. Puing tersebut biasanya digunakan untuk menguruk bangunan yang ingin dibangun. Dia menjual seharga Rp 10.000 per gerobak kepada para pembeli yang berminat. Dengan penghasilan sebesar itu, Rasim hanya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Untunglah baru-baru ini istri Rasim diterima kerja di pabrik tas di daerah Bojong, Kalideres.

Akibat pembongkaran oleh PT KAI, satu-satunya gerobak milik Rasim hancur dan tak bisa digunakan. Ia berharap suatu waktu nanti bisa berjualan bakso kembali di lahan milik perseorangan yang akan disewakan tiga bulan mendatang.

Selain rasim, terdapat penjual lain yang tak bisa melanjutkan berdagang akibat pembongkaran tersebut. Amir (46), misalnya, menjadi pengangguran dan tak bisa berjualan celana pendek lagi. Rencananya, dia akan alih profesi menjadi teknisi rolling door untuk menghidupi keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com