Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Nyaleg, Ini Komentar Ibas

Kompas.com - 21/04/2013, 17:18 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas kembali masuk dalam daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) pada Pemilu 2014. Ibas yang sebelumnya mundur sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengaku ingin bisa berbuat untuk masyarakat.

"Hari ini saya sebagai kader Partai Demokrat kembali dipercayai oleh institusi yang sudah membesarkan saya yaitu Partai untuk kembali dicalonkan sebagai anggota DPR RI. Insya Allah, ya hal itu akan saya wujudkan dan saya akan berbuat yang terbaik terhadap masyarakat yang ada di Indonesia," ujar Ibas seusai menyerahkan DCS di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2013).

Ibas kembali menegaskan, alasan mundur dari DPR saat itu dikarenakan kondisi Partai Demokrat yang sedang bermasalah. Untuk itu, dia memilih fokus mengurus Partai. Dia berharap di tahun mendatang tidak ada masalah besar yang mengguncang Partai Demokrat.

"Saat itu ada kondisi yang mengharuskan saya keluar dari DPR untuk membenahi sekaligus bekerja keras membangun Partai Demokrat. Ya, ketika itu terguncang atas segala isu dan masalah," katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan, Ibas pernah memperoleh suara terbanyak pada Pemilu tahun 2009 di daerah pemilihan Jawa Timur VII. Pada Pemilu kali ini, Ibas diharapkan dapat kembali meraih suara terbanyak.

"Sekjen kami pernah meraih suara terbanyak. Semoga akan meraih suara terbanyak kedua kalinya," terangnya.

Pengunduran diri Ibas

Sebelumnya, Ibas menyatakan mundur sebagai anggota Komisi I DPR pada 14 Februari 2013. Ibas mundur karena ingin fokus mengurusi partainya. "Saya sadari betapa penting dan mulianya tugas menjadi anggota DPR. Sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, saya memikul tugas dan punya tanggung jawab yang tidak ringan, apalagi partai ini tengah mendapat tantangan yang berat dewasa ini," ujar Ibas.

Dengan kondisi seperti itu, maka Ibas pun memilih mundur dari DPR. "Secara resmi saya mundur dari keanggotaan saya sebagai anggota DPR RI. Saya akan konsentrasi untuk jalankan tugas sebagai Sekjen Partai Demokrat," ujar Ibas.

Ia juga sempat mengutarakan permintaan maafnya kepada warga di daerah pemilihannya di Jawa Timur VII yang selama ini mendukungnya. Di wilayah itu, Ibas berhasil mendapatkan perolehan suara tertinggi se-Indonesia dengan jumlah 327.097 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com