JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian buruh mengaku kecewa karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak pernah di Istana saat Hari Buruh Internasional. Tahun ini, SBY memilih berada di Surabaya ketimbang menerima buruh di Istana.
"Lalu siapa dong yang mendengarkan kita kalau bukan pemimpin negeri ini?" kata Dodi Irawan, koordinator lapangan dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Rabu (1/5/2013).
Padahal, kata Dodi, buruh ingin SBY berada di Istana untuk mendengarkan suara hati buruh, terlebih saat ini May Day. Selain itu, pria yang berasal dari Bogor ini menginginkan adanya pengesahan surat yang ditandatangani langsung oleh Presiden terkait tuntutan buruh ini.
"Itu pun kalau dia (Presiden) mau," kata Dodi.
Berbeda dengan Tris Sutrisno, seorang Brigade Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mengaku tidak kecewa karena sudah tahu SBY akan keluar kota saat May Day.
"Kecewa ya kecewa, tapi biasa saja, soalnya saya sudah tahu SBY akan ke luar kota pada 1 Mei. Saya yakin SBY juga akan menemui buruh di Surabaya," ucapnya.
Sampai saat ini, belum ada pertemuan antara buruh dan pihak Istana. Ribuan buruh masih memenuhi Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Istana Merdeka.
Mereka masih melakukan orasi-orasi dan menyempatkan diri untuk beristirahat sementara waktu. Suara orasi tak hentinya terdengar karena banyaknya mobil-mobil kap terbuka tempat orasi. Mereka silih berganti melakukan orasi sehingga suara-suara teriakan buruh tetap membahana. Sesekali mereka menyempatkan diri untuk dihibur oleh alunan musik yang berasal dari sound system di mobil tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.