Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Bukan Tempat Magang!

Kompas.com - 05/05/2013, 20:46 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakyat diminta tidak memilih calon anggota legislatif yang tidak memiliki pengalaman atau belum pernah berkarir di bidang terkait dengan tugas Dewan Perwakilan Rakyat. Rakyat harus cerdas memilih wakilnya agar DPR periode selanjutnya lebih baik.

"DPR bukan tempat magang, bukan sambil belajar. Di situ pertarungan untuk mempengaruhi kebijakan publik di tingkat nasional," kata Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk di Jakarta, Minggu ( 5/5/2013 ).

Hamdi menyinggung rendahnya pencapaian produk legislasi DPR periode 2009-2014 akibat rendahnya kualitas anggota Dewan. Jika publik kembali memilih caleg tak berkualitas, maka kinerja periode selanjutnya akan sama, bahkan bisa lebih buruk.

Hamdi menambahkan, partai politik seharusnya mendidik terlebih dulu kader atau tokoh yang akan diusung sebagai caleg. Misalnya, mereka terlebih dulu menjadi pengurus partai. "Ini kegagalan parpol melakukan kaderisasi," ucapnya.

Fahmy Badoh aktivis Transparency International Indonesia secara terpisah mengatakan, publik diharapkan tidak lagi memilih anggota Dewan periode 2009-2014 yang tak terlihat kinerjanya. Konstituen juga harus menagih seluruh janji yang pernah disampaikan selama kampanye dulu.

Jerry Sumampow dari Komite Pemilih Indonesia mengatakan, pihaknya tengah menyusun anggota Dewan yang berkinerja buruk. Nantinya, pihaknya akan mempublikasi agar masyarakat bisa menilai.

Seperti diketahui, dari 560 anggota Dewan periode 2009-2014 , ada 507 anggota yang kembali maju dalam Pileg 2014 . Rinciannya, yakni Partai Demokrat ( 133 orang), Partai Golkar (92 orang), PDI Perjuangan (84 orang), Partai Keadilan Sejahtera (57 orang), Partai Amanat Nasional (42 orang), Partai Persatuan Pembangunan (33 orang), Partai Gerindra (24 orang), Partai Kebangkitan Bangsa (26 orang), dan Partai Hanura (16 orang).

Selain mengusung politisi lama, parpol juga mengusung wajah baru dari berbagai latar belakang seperti artis, pengusaha, tokoh masyarakat, tokoh agama, atlet, dan lainnya. Bahkan, ada yang baru lulus dari universitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com