Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Mandailing Natal Digelandang ke Gedung KPK

Kompas.com - 15/05/2013, 20:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara digelandang ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, setelah tertangkap tangan di Medan, Sumatera Utama, Rabu (15/5/2013). Hidayat ditangkap KPK karena diduga menerima pemberian uang dari seseorang berinisial SP.

"Sore, dibawa ke Jakarta," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta.

Sebelum dibawa ke Jakarta, Hidayat diperiksa terlebih dahulu di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Johan mengatakan, KPK berhasil menangkap Hidayat atas bantuan Kepolisian Daerah Sumut. "Kita berterima kasih kepada Polda Sumut yang membantu dalam upaya pencarian dan pengamanan HIB (Hidayat Batubara)," ujarnya.

Penyidik KPK sempat kehilangan jejak Hidayat saat melakukan operasi tangkap tangan tak jauh dari rumahnya, Selasa (14/5/2013) kemarin. Saat penyidik mendatangi rumah Hidayat di Jalan Sei Asahan Nomor 76, Medan, yang bersangkutan tidak ditemukan. Beberapa saat sebelumnya, penyidik KPK menangkap SP dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal berinisial KRL.

SP dan KRL tertangkap di lokasi yang tidak jauh dari rumah Hidayat sekitar pukul 12.00 WIB waktu setempat. Ada dugaan bahwa sebelumnya telah terjadi pertemuan antara SP dan Hidayat di kediaman SP tersebut.

Menurut Johan, dari hasil pemeriksaan SP dan KRL, diduga ada transaksi uang Rp 1 miliar. Penyidik KPK pun menemukan uang Rp 1 miliar yang dibungkus plastik dalam filing cabinet di rumah Hidayat.

Hidayat dan KRL diduga menjanjikan salah satu proyek Bantuan Daerah Bawahan kepada SP. Untuk itu, SP diminta memberikan sejumlah fee. Jumlah fee yang diberikan SP untuk mendapatkan proyek-proyek Bantuan Daerah Bawahan ini nilainya mencapai Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com