Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thorik dan Kaitannya dengan Kelompok Solo

Kompas.com - 01/06/2013, 03:01 WIB

Seperti diberitakan, polisi antiteror menangkap delapan orang di beberapa tempat di Solo, Jawa Tengah, karena diduga terkait jaringan teroris. Dua orang dari 8 orang yang ditangkap itu adalah Rudi Kurnia dan Badri Hartono. Enam tersangka lain adalah Chomaedi, Indra Vitriyanto, Nopem, Fajar Novianto, Barkah Nawa Saputra, dan Triyatno. Akhir 2012, polisi juga menyita lima bom yang sudah jadi dan siap ledak berikut bahan-bahan peledak di sejumlah tempat di Solo.

Salah satu keunggulan dari kelompok Solo dalam pembuatan bom adalah penggunaan bahan kimia nitrogliserin. Dalam sidang pemeriksaan terdakwa perkara terorisme, Barkah Nawa Saputra mengungkapkan, dirinya pernah melemparkan botol bahan kimia untuk bahan campuran peledak.

Bahan kimia berupa cairan nitrogliserin itu dilempar ke tembok Alfamart di Solo saat terjadi percekcokan kelompoknya dengan preman. Cairan nitrogliserin yang dilempar itu pun mengeluarkan bunyi ledakan. Barkah belajar membuat bom dari sebuah majalah terbitan Al Qaeda.

Temuan cairan kimia sebagai bahan campuran bom rakitan memang sangat mengkhawatirkan. Apalagi jika ilmu pembuatan bom dengan cairan kimia itu ditularkan kepada kelompok-kelompok te ror baru atau orang-orang seperti Thorik, yang mendapat pelajaran pembuatan bom dari Anwar yang sudah terlebih dahulu belajar di rumah Rudi di Solo.(FERRY SANTOSO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com