Pada musim terakhir, manajemen Bayern melakukan perombakan di sana-sini. Mereka merekrut Matthias Sammer, yang pernah juara Liga Champions bersama Borussia Dortmund dan juara Eropa bersama timnas Jerman pada 1996, sebagai direktur olahraga.
Skuad dan komposisi pemain juga disegarkan dengan menghadirkan beberapa pemain baru. Striker Mario Mandzukic, gelandang Xherdan Shaqiri dan Javi Martinez adalah beberapa wajah baru di ruang ganti Bayern dan memberikan dampak signifikan.
Rummenigge bercerita, saat liburan musim panas, ia selalu mendapat telepon dari pelatih Jupp Heynckes setiap hari pukul 10 pagi. ”Kami berdiskusi apa saja yang harus kami ubah. Kami semua bekerja menuju arah tersebut. Dan apa yang kami lihat hari ini adalah kebangkitan olahraga terbaik tahun ini!” kata Rummenigge.
Di bawah kendali sopir berpengalaman, Heynckes, musim ini ”Mercedes Benz” ala Bayern melaju mulus dan kencang, menaklukkan Jerman dan Eropa.
Mulai musim depan, 2013-2014, ”Mercedes Benz” itu bakal berganti sopir, yakni Pep Guardiola. Warisan sukses peninggalan Heynckes sedikit-banyak memberikan tekanan bagi mantan pelatih Barcelona itu.
Beberapa pengamat pun mulai meraba-raba, seperti apa kira-kira wajah Bayern di bawah kendali Guardiola. Michael Cox dalam ulasannya di koran The Guardian, misalnya, memprediksi peran penting yang bakal diberikan Guardiola pada gelandang bertalenta Toni Kroos dan gelandang baru Mario Goetze.
Permainan dengan pertahanan tiga bek, seperti yang pernah dicoba Guardiola di Barcelona, bisa menjadi salah satu alternatif. ”Di bawah Guardiola yang pernah bereksperimen dengan formasi starter tiga bek pada musim terakhirnya di Barcelona, Bayern bakal lebih cepat permainannya ketika seorang gelandang turun ke bawah, dan Javi Martinez lebih pas dibanding Schweinsteiger,” tulis Cox.
Mobil bisa sama mewah, tetapi kemampuan sopir juga besar pengaruhnya. Seberapa hebat Bayern di bawah Guardiola, kita tunggu.