JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengimbau demonstran yang menyampaikan aksi unjuk rasa rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang serempak dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Senin (17/6/2013) untuk tidak anarkis. Selain itu, warga masyarakat juga diminta tidak resah akan adanya aksi demonstrasi oleh berbagai elemen massa kali ini.
"Diimbau apabila terjadi demo, massa diminta tidak anarkis, tidak mengganggu kepentingan umum dan tidak mengganggu lalu lintas. Kalaupun berujung anarkis, petugas tidak segan untuk menindak tegas maupun memproses hukum," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Senin (17/6/2013).
Rikwanto meminta masyarakat tidak khawatir dengan unjuk rasa yang berlangsung kali ini. Pihaknya memberikan jaminan keamanan terkait unjuk rasa tersebut.
"Pengamanan akan dilakukan di tempat yang memiliki objek vital yang harus diamankan, kemudian kementerian terkait, Pertamnia, SPBU, jalan tertenu yang dilalui distribusi BBM yang dilalui mobil tangki, kemudian warga masyarakat yang beraktivitas sehari-hari agar tidak terganggu aksi tersebut," ujar Rikwanto.
Polda Metro Jaya mengerahkan hampir 19.000 personelnya mengamankan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan BBM subsidi. Pengamanan dari kepolisian dimaksudkan agar aksi berlangsung kondusif. Ribuan orang dari berbagai elemen massa gabungan turun melakukan aksi di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Senin ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.