Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Kalah Voting, Menang Bela Rakyat

Kompas.com - 18/06/2013, 05:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengakui kekalahannya dalam voting rapat paripurna yang dilakukan pada Senin (17/6/2013) malam. Meski kalah, tetapi Fraksi PDI-Perjuangan mengaku menang karena tetap membela aspirasi rakyat.

"Kami kalah dalam voting, tapi menang dalam membela aspirasi rakyat. Kali ini substansi kalah oleh prosedur. Namun, hati nurani rakyat kan tidak tidur," ujar anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan Bima Arya seusai rapat paripurna, Senin malam.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani juga menyatakan sikap serupa. "Kami tetap konsisten. Kemudian mengenai postur APBN-P 2013, kami mempunyai postur yang menurut kami masih bisa digunakan oleh pemerintah tanpa menaikkan BBM," ucap Puan.

Puan mengatakan, keputusan politik di DPR sudah bulat mengesahkan APBN-P 2013. Dengan demikian, dalam waktu dekat dia pun memperkirakan kenaikan harga BBM akan segera diberlakukan pemerintah.

Apa yang sudah diperjuangkan PDI-P, harap Puan, bisa dinilai masyarakat. "Rakyat telah melihat bagaimana sikap kami dan (bagaimana kami) berjuang menolak kenaikan harga BBM," kata dia.

Rapat paripurna DPR mengesahkan APBN-P 2013, dengan dukungan mayoritas anggota Dewan. Tercatat sebanyak 338 anggota menerima RAPBN-P 2013 untuk disahkan dan 181 anggota menolak.

Total anggota Dewan yang hadir dalam pemungutan suara penentuan pengesahan itu adalah 519 orang. Rinciannya, Gerindra 26 orang menolak, 0 menerima; PKB: 23 menerima, 0 menolak; PPP: 34 menerima, 0 menolak; PAN: 40 menerima, 0 menolak; PKS: 51 menolak, 0 menerima: PDI-P: 91 menolak, 0 menerima; Golkar: 98 menerima, 0 menolak; dan Demokrat: 143 menerima, 0 menolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com