Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalan di Facebook, Pengangguran Sekap Siswi SMA

Kompas.com - 12/07/2013, 14:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari pertemanan di jejaring sosial Facebook, pengangguran berinisial MI (19) mengajak seorang siswi kelas 2 SMA berinisial YW (16), bertemu di Jakarta. Sialnya, MI malah melarikan dan menyekap gadis asal Lampung tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, keduanya berkenalan di Facebook sejak 2011 lalu. Mereka saling suka, dan kemudian pacaran.

"Korban ini tinggal di Lampung, orangtuanya di Jakarta. Lalu korban dan tersangka janjian bertemu di Jakarta, kebetulan juga korban sedang libur sekolah. Tersangka berjanji mengantar korban ke orangtuanya," ungkap Rikwanto, Jumat (13/7/2013), di Mapolda Metro Jaya.

YW berangkat dari Lampung ke Jakarta pada Sabtu (6/7/2013), pukul 14.00. Menumpang kapal ferry dari Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, YW tiba di Pelabuhan Merak, Banten, pukul 21.00. Dia langsung dijemput oeh MI dan dibawa ke rumah temannya.

YW manut dengan MI karena dia beralasan hari sudah malam, sementara sudah tidak ada bus lagi yang menuju Pulogadung, tempat orangtua YW akan menjemput.  

"Oleh tersangka, korban dibawa ke rumah temannya di Kompleks Taman kedaung, Ciputat. Di rumah itu korban dilecehkan seperti dicium bibir dan pipinya, bahkan sempat diperkosa tapi tidak terjadi karena korban selalu melawan," ungkap Rikwanto.

Saat dibawa lari oleh MI, dua HP milik YW dimatikan agar tidak bisa diketahui keberadaanya oleh orangtuanya. Atas kejadian itu ayah korban berinisial AP melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya.

Menindaklanjuti laporan bernomor LP/2382/VII/2012/PMJ/Ditreskrimum, anggota dari Subdit III Resmob melakukan penyelidikan. Pada Jumat (13/7/2013), polisi menangkap MI dan mengembalikan YW kepada orangtuanya. Tak hanya menangkap MI, polisi juga menyita barang bukti berupa dua unit HP Cross warna pink milik YW.

MI dikenakan Pasal tindak pidana Melarikan Anak di Bawah Umur dan Penyekapan Pasal 332 dan Pasal 333 KUHP dengan ancaman di atas 5 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' Hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" Hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com