"Dia merasa telah berbakti kepada ibunya dengan merawat ibunya yang telah wafat," kata Rikwanto, Senin (15/7/2013).
Rikwanto menuturkan, berdasarkan keterangan Sigit, anak bungsu korban, ibunya tewas di kamar mandi. Tidak dijelaskan kapan peristiwa itu terjadi. Sigit kemudian membiarkan jasad ibunya di kamar mandi hingga membusuk.
Karena kebingungan, Sigit mengurus jenazah korban dengan membersihkan tengkorak korban dan memotong-motong daging korban, kemudian memasukkannya ke dalam karung.
Polisi masih menyelidiki kebenaran keterangan Sigit. Saat ini Sigit masih diperiksa kesehatan jiwanya di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dikenal dekat
Sigit (40), dikenal sebagai orang yang menyayangi ibunya, Siti Aminih (80). Tak ada yang menyangka bungsu dari empat bersaudara itu tega memutilasi jenazah ibunya.
Yusbianto, ketua RT tempat Sigit dan ibunya tinggal di Jalan Danau Mahalona 78, Bendungan Hilir, menyebut hubungan Sigit dan ibunya sangat dekat. Mereka hanya tinggal berdua di rumah tersebut.
"Dia pernah teriak-teriak minta tolong ke sebuah warung makan (dekat rumahnya), katanya ibunya sakit, dia enggak tahu harus ngapain. Akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL Mintohardjo)," ujarnya.
Kasus dugaan mutiliasi ini terungkap berdasarkan laporan kakak Sigit, Kapten Bambang, pada Minggu (14/7/2013) dini hari. Rikwanto mengatakan, Bambang datang ke rumah orangtuanya pada Sabtu, sehari sebelumnya. Betapa kagetnya Bambang setelah menemukan tengkorak serta tulang belulang tergeletak di lantai kamar Siti Aminih.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi yang datang kemudian langsung mengamankan Sigit dan mengirimkan tulang belulang itu ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) demi diuji kebenaran identitasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.