Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Macet Tanjung Priok, Pengusaha Rugi Rp 9 Miliar Sehari

Kompas.com - 26/07/2013, 09:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama beberapa pekan terakhir, arus lalu lintas di kawasan pelabuhan terbesar di Indonesia itu sering macet. Selain peningkatan arus barang, kemacetan dipicu penyempitan jalan, jalan berlubang dan bergelombang, serta celah putar arah liar. Perilaku sopir yang parkir di badan jalan dan berputar arah sembarangan membuat kemacetan kian parah.

Dengan penghitungan biaya operasional Rp 1 juta per hari per truk per rit, perputaran uang dari 18.000 truk yang beroperasi di kawasan itu dalam kondisi jalan lancar mencapai Rp 18 miliar. Dengan asumsi separuh truk tak beroperasi karena macet, kerugian mencapai Rp 9 miliar per hari.

Gemilang menambahkan, pihaknya meminta perbaikan jalan selesai pekan ini, terutama di ruas Jampea-Cakung Cilincing yang dilalui sekitar 70 persen kendaraan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Ruas ini paling krusial karena menjadi lintasan truk kontainer dari dan ke kota-kota lain di luar DKI Jakarta.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia DKI Jakarta Bidang Transportasi, Logistik, dan Kepelabuhan Sjafrizal BK menambahkan, potensi macet masih tinggi karena pemindahan tumpukan kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Marunda serta Tempat Penimbunan dan Pabean Cikarang terkendala macet.

Dia menyebutkan, hingga Rabu, setidaknya baru 2.058 kontainer dari 3.800 kontainer yang telah dipindah ke Marunda. Sementara dari 830 kontainer, baru 114 yang telah dipindah ke Tempat Penimbunan dan Pabean Cikarang.

Selain volume kendaraan yang tinggi, pemindahan kontainer juga terkendala berkurangnya ruas jalur utama di Jalan Jampea dan Jalan Raya Cilincing dari enam lajur menjadi empat lajur. Kecepatan kendaraan rata-rata hanya 0-10 kilometer per jam. Rute Pos 9 Tanjung Priok ke Marunda yang kurang dari 10 kilometer, misalnya, ditempuh lebih dari satu jam.

"Tumpukan kontainer di pelabuhan masih tinggi. Ini bisa menghambat keluar masuk kendaraan saat arusnya bertambah. Kami menyarankan agar dibentuk tim manajemen lalu lintas yang melibatkan dinas perhubungan, pekerjaan umum, dan lainnya," ujarnya. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com