Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ditutup, Pasar Blok G Bebas "Esek-esek"

Kompas.com - 05/08/2013, 12:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat para pedagang Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, memalingkan wajah dari kios mereka pada 2005 karena lokasinya yang terpencil, sejumlah pekerja seks komersial justru mengambil manfaat. Selama bertahun-tahun, sebagian Pasar Blok G beralih fungsi menjadi tempat "esek-esek".

Namun, para PSK kini tak lagi menggunakan lokasi itu seiring rencana relokasi PKL dan renovasi Pasar Blok G. "Teman-teman saya sudah pada kabur, Bang. Soalnya pada takut," ujar Lola, bukan nama sebenarnya, kepada Warta Kota, Jumat (2/8/2013).

Selain Lola, tak ditemui lagi perempuan lain yang bergaya genit di sepanjang lantai dua dan tiga pada pagi hari itu. Selain pedagang resmi, yang asyik bekerja adalah sekumpulan tukang bangunan. Mereka tampak memperbaiki kios, mengepel lantai, hingga mengecat tembok.

Pasar Blok G Tanah Abang terdiri dari lima lantai, yakni dari lantai dasar hingga lantai empat. Lantai dasar berfungsi sebagai pasar basah karena tempat berjualan sayur-mayur, bumbu, daging, serta ikan mentah. Lantai satu berisi penjual tas, pakaian, dan sejenisnya dalam jumlah sedikit.

Pengakuan sejumlah pedagang di Blok G, lantai dua dan tiga selama ini berfungsi sebagai tempat maksiat. Menurut mereka, itu karena nyaris tak ada pedagang yang berjualan di sana selain karena tempatnya yang terpencil dan pengawasan yang longgar. Padahal, di atas lantai tiga terdapat kantor pengelola dan masjid.

Lola mengaku biasa mangkal di Blok G mulai petang hingga tengah malam. Sudah lima tahun ia menjalani peran itu. Meski tempatnya terpencil, Lola mengaku bisa menjaring tiga hingga lima pelanggan. "Tempatnya memang terpencil, tapi semua orang sudah pada tahu," kata dia.

Namun, Lola mengatakan hanya mangkal saja tak berpraktik sejak sekitar dua pekan lalu. Kalau berhasil menggaet pasien, perempuan asal Tasikmalaya itu pun membawanya keluar Blok G. Sebab, pengelola pasar telah menutup akses ke lantai dua dan tiga dari pukul 18.00 hingga pagi.

"Ya mangkal saja di sini. Kalau mainnya, terserah. Tinggal cari hotel atau di bongkaran," ujarnya.

Dikatakan Lola, pelanggannya adalah sopir angkot, sopir truk, tukang ojek, tukang parkir, hingga pedagang pasar. Sekali main, ia memasang tarif Rp 150.000. Itu pun bisa ditawar.

Dengan tarif yang masih terjangkau itu, percintaan bisa dilakukan di los-los kosong di Blok G. Karena kondisinya kotor, biasanya mereka telah menyiapkan tikar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com