JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang mahasiswa tewas terseret ombak di Pulau Air, Kepulauan Seribu Utara, Jakarta, Minggu (4/8/2013) siang. Korban bernama Dwi Yunanto Putro (22), mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta yang sedang berlibur bersama alumni SMA Negeri 98 Jakarta.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00. Saat itu, korban bersama temannya, Paulus, Fransiska, Stephanus, Felix Bayu, Teodora Nirmala, dan Gabriela Septiane tengah berada di salah satu sisi pantai Pulau Air.
Menurut salah satu saksi, Paulus, kejadian itu berlangsung ketika korban berenang di perairan Pulau Air. Tiba-tiba datang ombak yang membuat korban kehilangan kontrol dan tenggelam. Korban sempat ditolong oleh teman korban dan dibawa ke RSUD Pulau Pramuka, tetapi jiwanya tidak tertolong.
"Korban awalnya hendak menolong salah satu rekan korban (Stephanus) yang terperosok karena pasir menyeretnya. Ia meminta tolong kepada korban karena dianggap paling pandai berenang," kata Paulus kepada Kompas.com, Senin (5/8/2013).
Setelah menyelamatkan Stephanus, kata Paulus, korban terseret arus air laut dan hilang selama 20 menit. Pada saat kejadian tersebut, teman korban langsung meminta pertolongan dari warga sekitar. "Saya menemukan korban di dasar laut," kata Paulus.
Kepolisian setempat segera melakukan evakuasi terhadap korban ke darat, membuat berita acara saksi di tempat kejadian, membuat visum, dan segera membawa jenazah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Keluarga korban menolak otopsi di RS tersebut. Saa ini, jenazah sudah dibawa keluarga korban ke Yogyakarta untuk dimakamkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.